Pilkada Enrekang 2018
Banyak Pengusaha Mau Jadi Bupati Enrekang, Ini Kata Muslimin Bando
Menurutnya, pemimpin itu adalah pelayan masyarakat, sehingga semakin banyak orang yang ingin menjadi pelayan maka makin bagus.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Sejumlah pengusaha telah menyatakan diri siap bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Enrekang 2018 mendatang.
Mereka adalah Andi Maman Nurhatman Karumpa, Andi Mazrur Makmur La Tanro, Hj Herni Damayanti dan juga Saleh Rahim.
Menanggapi hal tersebut Bupati Enrekang, Muslimin Bando, tidak gentar dan terganggu dengan hadirnya para pengusaha yang siap bertarung pada Pilkada mendatang.
Menurutnya, pemimpin itu adalah pelayan masyarakat, sehingga semakin banyak orang yang ingin menjadi pelayan maka makin bagus.
Karena makin banyak pilihan dan juga alternatif bagi masyarakat.
"Saya tidak terganggu dengan itu karena apa yang dikerjakan saat ini sudah terpola dan sistematis,"
"Mereka baru sebatas merencanakan, tapi saya dan teman-teman sudah mengerjakan," kata Muslimin Bando kepada tribunenrekang.com, Rabu (8/3/2017).
Muslimin Bando menjelaskan, dirinya tidak terpengaruh dengan kemampuan financial para pengusaha yang menjadi pesaingnya nanti.
"Masyarakat Enrekang itu sudah cerdas dalam memilih pemimpin mana yang visioner dan mau bekerja," ujar Muslimin Bando.
Dia menambahkan, tidak ingin membahas terlalu jauh mengenai Pilkada karena masih fokus selesaikan tugasnya yang masih setahun lagi.
Disinggung mengenai Wakil Bupati, H M. Amiruddin, yang sudah menyatakan diri siap menantang dirinya pada Pilkada 2018 mendatang.
Ketua Golkar Enrekang ini, mengaku belum mengetahui hal tersebut, sehingga dia enggan berbicara terlalu jauh.
"Saya belum tau kalau soal itu, karena dia juga belum pernah menyampaikan tentang hal itu kepada saya," tutup Muslimin Bando.
Selain nama-nama tersebut, masih ada beberapa kandidat bupati Enrekang.
Seperti Wakil Bupati Enrekang, HM Amirruddin, Sekda Enrekang, Chaerul Latanro, Mantan Kepala Samsat Sulsel, Umar Leha dan Legislator Hanura, Ir Mule.
