Pendakian Aconcagua Mapala 09 FT Unhas
Di Puncak Aconcagua, Bendera Tribun Timur pun Ikut Berkibar
Angin bersuitan sebagai penanda laju yang sangat kencang disertai udara dingin -10 derajat celcius tak mereka hiraukan.
Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Arif Fuddin Usman
“Sampai di Mendoza tim langsung ke penginapan untuk check in di Apart Hotel. Selanjutnya istirahat dan siangnya langsung mengurus perizinan pendakian,” jelas Ketua Tim Ewako 3, Haryadi.
Di kota Mendoza, tim menetap selama 3 hari untuk mengatasi jetlag. Kita ketahui Jet lag adalah sebuah gangguan sementara yang menyebabkan kelelahan, insomnia, dan gejala lain akibat dari perjalanan udara melintasi zona waktu yang cepat.
Alami Dua Kali Gempa
Cerita lain dari pendakian tim Ewako 3 Mapala 09 ke Puncak Aconcagua, Pegunungan Andes, Argentina, dikejutkan dengan pengalaman dua kali gempa bumi.
Dan tidak tanggung-tanggung, gempa bumi yang dialami Haryadi, Yusuf dan Aco, terjadi saat proses pendakian. Seperti diceritakan Aco, tim merasakan gempa ketika tiba di Penitentes, sebuah kota kecil terakhir sebelum mendaki melalui jalur normal di Horocones Gate.
“Kejadiannya pada pukul 20.25 waktu Argentina. Saat itu gempa berlangsung selama 10 detik namun kekuatan dan pusat gempa tdk diketahui. Yang jelas sangat terasa getarannya. Waktu itu, kami cukup kaget karena masih berada di kamar,” tutur Aco Basri.
“Kemudian kejadian keduanya saat kami turun dan tiba di Penitentes kembali saat tim Ewako sudah melakukan Summit. Tim kembali mendapat gempa, saat itu kejadiannya pukul 22.15 waktu Argentina tanpa diketahui pusat gempa dan kekuatan-nya,” lanjutnya.
Baca: Jelang Pendakian, Tim Mapala FT Unhas Menginap di Penitentes
Baca: Pulang Dikdas dan Ormed Mapala 09 Teknik Unhas, 24 Peserta Segar Bugar
Saat kejadian itu, dari penurutan Aco, anggota tim Ewako sempat berlari keluar hotel. Demikian pula orang-orang yang ada di hotel. “Saat itu kami singgah untuk mengambil barang yang kami titip sebelum mendaki,” lanjut Aco.
Aco Basri yang berlatar teknik geologi ini, mengungkapkan jika fakta gempa yang mereka alami sangat berhubungan dengan penelitian para geologist dunia bahwa daerah Aconcagua ini memang terbentuk dari proses tektonik lempeng.
“Pegunungan Aconcagua sebagai hasil dari proses geologi dan sangat dipengaruhi oleh empat pertemuan lempeng yakni Lempeng Nazca, Lempeng Antartika, Scota Plate, dan Lempeng Benua Amerika Selatan,” ujarnya.
Namun menurut para ahli geologist dunia berpendapat bahwa pertemuan antara lempeng berupa subduksi antara lempeng Nazca di Samudera Atlantik dengan lempeng Amerika Selatan sebagai penyebab terbesar terbentuknya Pegunungan Andes yang merupakan pegunungan terbesar di Dunia.
“Kejadian gempa ini membuktikan bahwa proses geologi ini masih berlangsung sampai sekarang. Dan di wilayah tersebut, warga sudah terbiasa dengan gempa. Bahkan mereka seperti sudah adaptasi dengan lingkungan gempa yang rutin terjadi setiap saat,” ulas Aco.
Bermakna Jengger Tinggi
Pegunungan Andes dari Bahasa Quechua, artinya "jengger tinggi". Andes adalah pegunungan terpanjang di dunia yang membentuk rangkaian dataran tinggi sepanjang pantai barat Benua Amerika Selatan.
Pegunungan ini panjangnya lebih dari 7.000 km, lebarnya mencapai 500 km pada beberapa tempat (terlebar pada 18° sampai 20° LS), dan memiliki ketinggian rata-rata sekitar 4.000 m.
Pegunungan ini membentang melalui tujuh negara, Argentina, Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela, yang kadang disebut "Negara-Negara Andean" (Andean States).
Rangkaian pegunungan Andes terdiri dari dua pegunungan besar Cordillera Oriental dan Cordillera Occidental, yang sering dipisahkan dengan depresi antara yang dalam, di mana kemudian muncul rangkaian pegunungan minor, seperti Cordillera de la Costa di Chili.
Baca: Unhas Sambut Tim EEMP 2 Mapala 09 Teknik dari Kilimanjaro
Cordillera de la Costa berawal dari ujung selatan benua dan berlanjut ke utara, paralel dengan pantai. Lalu terpecah menjadi beberapa pulau di bagian awalnya dan selanjutnya membentuk batas barat lembah tengah besar Chili.
Ke bagian utara, rangkaian di pesisir ini berlanjut sebagai rangkaian perbukitan atau bukit-bukit terpencil sepanjang Samudra Pasifik sampai mencapai negara Venezuela. Lalu membentuk lembah di bagian barat rangkaian besar.
Di Pengunungan Andes ini sangat banyak gunung tinggi dengan rata-rata 5.000 meter lebih. Dan Aconcagua menjadi yang paling tinggi dengan menjulang mencapai 6.962 mdpl.
Disusul Puncak Chimborazo di wilayah negara Ekuador adalah titik di permukaan bumi yang paling jauh dari pusat bumi karena adanya gelembung khatulistiwa (equatorial bulge).
Andes tidak dapat menyamai Himalaya dalam hal ketinggian, tetapi melebihinya dari segi lebar dan lebih panjang dua kali lipatnya. (*)