Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Laporan Langsung dari Papua

Kebebasan Pers di Papua Masih Rendah, Sulit Beritakan Korupsi

Syech yang lebih akrab disapa Eye ini mengungkapkan kebebasan pers di era presiden Joko Widodo dengan pemerintah sebelumnya tak ada perubahan signifik

Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/ANITA K WARDANA
tim Media Freedom Indonesia dari WAN-IFRA berdiskusi bersama sejumlah jurnalis di Merauke, Selasa (31/1/2017). 

Bukan mengklafrikasi berita, rektor malah mengancam jurnalis dengan hukum pidana. Namun, setelah difasilitasi oleh PWI, kasus tersebut hanya berakhir di Dewan Pers dan Jubi diwajibkan menerbitkan hak jawab dari rektor.

Dalam pertemuan tersebut, jurnalis lain, Syech juga 'curhat' soal intimidasi ataupun perlakuan yang tak mengenakkan yang ia peroleh saat melakukan peliputan.

Syech yang lebih akrab disapa Eye ini mengungkapkan kebebasan pers di era presiden Joko Widodo dengan pemerintah sebelumnya tak ada perubahan signifikan.

"Ada perubahan, tapi sedikit saja," 0katanya.

Dari pengakuannya, ia masih sering mendapat intimidasi yang menjadi kendala bagi mereka saat bekerja, khususnya jika mereka mengungkapkan kasus-kasus resiko tinggi.

"Paling sulit ketika kami menulis soal investasi besar-besaran di Merauke ini.Termasuk soal korupsi,"kata Eye.

Pasalnya, jika mereka terus menerus mengungkap masalah investasi perkebunan sawit di Merauke dinilai mengancam citra program presiden yang ingin menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan. Imbasnya, Eye tak diperbolehkan meliput kedatangan presiden Jokowi di Merauke. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved