Rafika Tewas Dibunuh
Ini Motif Saleh Membunuh Rafika di Perumahan Yusuf Bauty
Penetapan tersangka dilakukan empat hari setelah penemuan mayat alumni Farmas Universitas Indonesia Timur (UIT) tersebut.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Polisi menetapkan Saleh, satpam Perumahan Yusuf Bauty sebagai tersangka pembunuhan Rafika Hasanuddin (22), gadis asal Bajo, Kabupaten Luwu yang ditemukan membusuk di rumahnya, akhir pekan lalu.
Penetapan tersangka dilakukan empat hari setelah penemuan mayat alumni Farmas Universitas Indonesia Timur (UIT) tersebut.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi Edwin Zadma, malam tadi mengatakan, motif Saleh membunuh Rafika adalah untuk mencuri telepon selular milik korban. "Mungkin pelaku tak mau ketahuan jika mau mencuri. Makanya dibunuh," kata Edwin.
Dalam kasus ini, Saleh adalah saksi pertama yang menemukan mayat Rafika. Saleh yang berprofesi sebagai satpam di kompleks perumahan tersebut mengaku penasaran karena melihat pintu rumah Rafika terbuka setengah selama dua hari terakhir.
Anak Yatim
Hanya, sekitar dua pekan Rafika Hmenikmati kebersamaan dengan ibu, dr Hj Yusni Yunus, dan keluarganya di kampung halaman, Bajo, Luwu.
Setelah diwisuda, 17 Desember 2016, Rafika pulang kampung, akhir bulan lalu, 28 Desember.
Setelah merayakan tahun baru bersama ibu tercinta, Rafika kembali ke Makassar, pekan kedua kedua 2017, Selasa (10/1/2017).
Dia tidak ingin berlama-lama di kampung, kendati rasa rindunya bersama sang ibu masih membuncah.
Empat tahun Rafika meninggalkan dr Yusni di kampung, wanita single parent yang membesarkan membiayai kuliah Rafika.
Setelah menyelesaikan pendidikan selama 12 tahun di Pondok Pesantren Modern Babussa'adah Bajo, sekolah dasar (SD) hingga madrasah aliyah, Rafika melanjutkan pendidikan di Jurusan Farmasi Universitas Indonesia Timur (UIT).
Dia ingin menjadi apoteker.
Rafika tidak ingin membuang waktu.
Hasratnya untuk menolog sesama lewat profesi apoteker sudah menggebu. Makanya, begitu selesai wisuda, Rafika langsung mendaftar di Apoteker Universitas Muslim Indonesia (UMI).
"Dia tidak mau lama-lama tinggal di kampung. Dia ke Makassar untuk mengurus pendidikan lanjutannya di UMI. Rencananya mau lanjut lagi ambil profesi," ujar tante Rafika, Yusmiati, kepada Desy Arsyad dari TribunLuwu.com, Selasa (17/1/2017).
Rafika tinggal sekitar dua pekan di Makassar menanti pengumuman hasil tes profesi apoteker di UMI.