Penumpang Minta Calo di Pelabuhan Bajoe-Kolaka Ditertibkan
Sementara di Pelabuhan Kolaka para calo juga kerap memanfaatkan kesempatan kepada calon penumpang yang tak tahu tarif penyebrangan.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI - Sejumlah penumpang asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengeluhkan maraknya calo penumpang di Pelabuhan Kapal Feri di Bajoe, Kabupaten Bone dan di Pelabuhan Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Mereka penumpang yang ditemui tribunsinjai.com mengungkapkan bahwa para calo tersebut berkeliaran baik sebelum kapal feri berlayar maupun saat kapal feri tiba pada malam hari.
Modusnya para calo tersebut membeli tiket terlebih dahulu dengan harga murah di loket pelabuhan. Selanjutnya para calo menjual tiket tersebut seharga Rp 75 ribu per penumpang dari Rp 65 ribu per tiket per penumpang.
Sementara di Pelabuhan Kolaka para calo juga kerap memanfaatkan kesempatan kepada calon penumpang yang tak tahu tarif penyebrangan.
" Ada juga calo yang melarang mobil warga menjemput penumpang kapal feri pada dinihari dan mengancam warga dengan kekerasan jika memuat penumpang meski penumpang yang dimuat adalah kerabat," kata salah seorang penumpang kapal feri KM Raja Di Laut, Muh Asri, Selasa (3/1/2017).
Aksi para calo ini dilakukan saat dinihari saat para petugas pelabuhan dan aparat kepolisian tidak ada di Pintu II Pelabuhan Bajoe. Mereka penumpang berharap agar aparat setempat menghentikan aksi premanisme yang dilakukan oleh para calo di Pelabuhan Bajoe, Bone. (*)