Gurutta Faried Ceramah Takziyah di Rumah Gurutta Harun
Takziyah malam kedua dan ketiga diagendakan disampaikan oleh Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco dan Sekretaris MUI Sulsel Prof Dr Abd Ghalib.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Mangkoso-Barru Anre Gurutta Haji (AGH) Prof Dr M Faried Wadjedy menyampaikan ceramah takziyah malam pertama wafatnya AGH M Amin Harun MA di rumah duka, Jl Salemba, Makassar, Jumat (30/12/2016) malam.
“Almarhum adalah adik saya,” ujar Gurutta Faried.
Gurutta Faried adalah pimpinan Ponpes DDI Mangkoso ketiga setelah AGH Ambo Dalle dan AGH Amberi Said.
Gurutta Amin Harun dilahirkan di Mangkoso, 7 Juli 1945, saatnya ayahnya, AGH Harun Al Rasyid, menjadi pembina utama Ponpes DDI Mangkoso mendamping AGH Ambo Dalle.
Semasa hidup, Gurutta Amin juga mengabdikan diri di DDI. “Saya masih ingat ketika DDI mengalami dualisme kepengurusan, DDI Ambo Dalle mengangkat saya menjadi ketua umum dan adik saya almarhum ini adalah sekjendnya,” kata Gurutta Faried dengan mata berkaca-kaca.
Suara Gurutta Faried semakin terdengar serak saat menceritakan pengalaman bersama Gurutta Amin merakit kembali penyatuan DDI. “Saya pernah sama-sama almarhum ke Papua meresmikan DDI,” ujar Gurutta Faried.
Gurutta Amin dimakamkan di Pekuburan Islam Sudiang, Makassar, Jumat sore. Takziyah digelar hingga malam ketiga.
Malam kedua, Sabtu (31/12/2016), takziyah diagendakan disampaikan Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco dan pada malam ketiga, Minggu (1/1/2017), oleh Sekretaris MUI Sulsel Prof Dr Abd Ghalib MA.(*)