Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Sejarah Kampung Kalumpang dan Keberadaan Bungung Barania Jeneponto

Pasalnya, kemunculan Bungun Barania dan nama Kampung Kalumpang menyimpang cerita sejarah yang cukup panjang.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin/tribunjeneponto.com
Bungung Barania salah satu sumur tua yang dikeramatkan warga Kampung Kalumpang di desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. 

TRIBUNJENEPONTO.COM, TAMALATEA - Bungung Barania salah satu sumur tua yang dikeramatkan warga Kampung Kalumpang di desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

Pasalnya, kemunculan Bungun Barania dan nama Kampung Kalumpang menyimpang cerita sejarah yang cukup panjang.

Cerita itu yang diabadikan dalam keturunan Kampung Kalumpang dalam sebuah buku tua.

Buku yang mencatat rentetan sejara kampung Kalumpang itu dibacakan saat puncak acara Je'ne - je'ne Sappara di hari jadi Kalumpang ke 451.

Acara itu dipusatkan di Kampung Toa, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Kamis (29/12/2016) siang.

Berikut kutipan sejarahnya yang dibacakan oleh keturunan Kalumpang, Rosdiana.

"Pada tahun 1565, terdapat sepasang suami istri yang berlabu di muara tengah laut, yang konon kabarnya pada saat itu pasangan suami istri tersebut kehabisan air minum.

Pada saat itu, sang istri melihat daratan yang lebat dipenuhi pepohonan, sehingga pasangan suami istri tersebut pun mengayuh perahunya menuju daratan itu.

Sesampai di daratan tersebut, keduanya melihat pohon rindang yang disebut pohon Kalumpang.

Keduanya pun mengarah ke pohon tersebut untuk berteduh ditengah panasnya terik matahari kala itu.

Beberapa saat berteduh, tiba-tiba sang istri terpercik air, sehingga kedua pasangan suami istri itu memberanikan diri mencari sumber air tersebut.

Dalam pencarian, kaki sang istri tercebur ke genangan air yang tertutup dengan semak belukar.

Keduanya yang sedang haus pun langsung minum air tersebut.

Singkat cerita, dari sejarah itulah sehingga sumur tua yang masih difungsikan hingga saat ini dinamakan Bungun Barania karena ke dua pasangan itu dengan berani mencari keberadaan sumbar air tersebut.

Dan pohon Kalumpang yang berada tepat disamping sumur Bungung Barania itu di jadikan nama kampung Kelumpang.

Saat tribunjeneponto.com menyambangi sumur itu Kamis (29/12/2016) sore, kondisinya terlihat terawat dan terdapat beberapa pipa yang menjulur turung ke bawah sumur.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved