Begini Kronologi Keributan Iring-iringan Bupati Jeneponto dan Simpatisan Wabup di Bangkala
Bupati dan wakilnya diundang panitia masjid untuk menghadiri acara maulid Di masjid Agung Bangkala.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mahyuddin
TRIBUNJENEPONTO.COM, BANGKALA - Keributan yang terjadi antara simpatisan Wakil Bupati (Wabup) Jeneponto Mulyadi Mustamu dan iring-iringan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dipicu ketersinggungan antar kedua kelompok.
Keduanya diundang panitia masjid untuk menghadiri acara maulid di Masjid Agung Bangkala, Kelurahan Benteng, Kecamatan Bangkala, Sabtu (24/12/2016).
Saat itu, Mulyadi bersama rombongannya tiba di dalam masjid lebih dulu.
Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dan rombongannya yang mengetahui hal itu kemudian memilih tidak masuk ke dalam masjid.
"Pak bupati tidak singgah karena dia pikir wakil sudah ada, jadi dia langsung menunu rumah Kepala Desa Garassikang," kata Kapolsek Bangkala Iptu Abd Samad dikonfirmasi TribunJeneponto.com via telepon.
Usai acara, Wakil Bupati Mulyadi dan rombongannya masih berada di sekitar masjid, tepatnya di rumah seorang warga.
Diwaktu yang sama, Bupati Iksan bersama rombongan menuju rumah ketua panitia maulid Dg Lili, tepat di depan masjid.
“Simpatisan pak wakil berteriak, bisa, bisa, bisa (tagline Mulyadi Mustamu) di situ mulai terjadi ketersinggungan," kata perwira polisi berpangkat dua balok tersebut.
Samad bersama anggotanya melerai dan mendorong mundur simpatisan wakil bupati untuk kembali ke tempatnya.
Selang beberapa saat ketegangan pun mereda.
Bupati Iksan dan rombongan meninggalkan rumah Dg Lili menuju arah Takalar, disusul simpatisan Mulyadi membubarkan diri.(*)