Wapres JK Resmikan Terminal LPG Bosowa Banyuwangi

BANYUWANGI, TRIBUN - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dijadwalkan meresmikan Terminal Liquid Petrolium Gas (LPG), di Banyuwangi, Jawa Timur,  Kamis (15/12/2016) siang ini.

Terminal LPG milik Basowa Corporindo berlokasi di Klatak, Kelurah Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, sekitar 389 Km sebelah Timur ibu kota Jawa Timur.

Peresmian proyek yang dibangun 2013 itu bersamaan penandatanganan prasasti Pabrik Semen Bosowa Banyuwangi.

Lokasi terminal LPG Pressurized berdampingan. Hanya berjarak sekitar 300 meter.

Wapres dijadwalkan didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Edi Karwo, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, serta Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dan Wakil Direktur Pertamina.

Saat groudbreaking proyek Terminal LPG tahun 2014 lalu, Bosowa Corporindo mengundang Menteri Perindustrian, MS Hidayat.

Saat groundbreaking, Chairman Bosowa Group Erwin Aksa, menyebut proyek itu menelan investasi Rp 787 miliar.

Proyek dibawa tanggungjawab Bosowa Energi dan Pertambangan melalui anak usaha Bosowa PT Misi Mulia Petronusa.

Erwin menyebut bisnis LPG masih prospektus. fasilitas terminal ini terikat kontrak dengan PT Pertamina (Persero).

Terminak LPG Banyuwangi adalah yang kedua setelah terminal serupa yang diresmikan tahun 2014 lalu di kampung Salodong, Biringkanaya, pantai Utara Kota Makassar.

Nantinya, akan berdiri sejumlah fasilitas jetty berkapasitas 6.500 DWT, 4 tangki LPG yang masing-masing berkapasitas 2.500 MT atau totalnya 10.000 MT, 6 unit filling sheds, control room, dan fasilitas lainnya.

“Diharapkan kehadiran Terminal gas dan semen Bosowa nantinya dapat mendorong ekonomi lokal bahkan sampai Jawa Timur dan Bali,” ucap Erwin.

Terminal itu nantinya mampu menampung 10.000 MT LPG untuk kemudian didistribusikan ke Jawa Timur dan Bali.

Sebelumnya, Bosowa juga telah meresmikan beroperasinya terminal LPG melalui anak usahanya PT Bosowa Duta Energasindo dengan kapasitas 10.000 metrik ton, di Makassar, Sulawesi Selatan, senilai US$ 70 juta (Rp857,5) .

Terminal tersebut memperluas jalur distribusi LPG PT Pertamina di kawasan timur Indonesia.(*)