Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Cara Camat Biringkanaya Cegah Praktek Pungli di Wilayahnya

Ia mengakui memang terkadang ada oknum pegawai yang nakal dalam mberi pelayanan kepada masyarakat.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ina Maharani

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Camat Biringkanaya Syahrum Makkuradde memiliki cara sendiri untuk memberantas praktek pungutan liar (pungli) yang bisa terjadi di wilayahnya.

Syahrum yang dihubungi Tribun, Rabu (2/11/2016) mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti instruksi pemerintah yang bebas terhadap pungli.

"Ada surat edaran yang saya kasih ke staf dan spanduk yang dipasang di kantor, isinya imbauan kepada warga untuk tidak memberi sesuatu kepada staf kami," kata dia.

Selain itu, Syahrum juga mengaku lebih memperketat sistem pelayanan masyarakat agar tak ada lagi celah untuk melakukan praktek pungli yang bisa dilakukan oleh oknum tertentu.

"Misalnya dalam pengurusan, biasanya ini ada yang bermasalah kalau diwakili, nah sekarang kami tak mau lagi memberi pelayanan kepada orang yang mewakili, kalaupun ada wakilnya itu harus memiliki surat kuasa dalam pengurusan sesuatu," tegasnya.

Lanjut Syahrum, program itu sudah sekitar sebulan lalu ia terapkan, karena selama ini banyak orang seperti oknum wartawan, LSM, dan anggota DPR, yang mewakili pihak tertentu dalam mengurus sesuatu di kantor kecamatan.

"Biasanya warga meminta tolong seperti pada pengurusan IMB dan kewarisan, tapi sekarang kami tak mau lagi ada yang seperti itu," imbuhnya.

Syahrum sebagai Camat Biringkanaya pun sangat mendukung program sapu bersih yang dicanangkan pemerintah ini. Ia bahkan meminta kepada pihak kepolisian turun ke wilayahnya mencari oknum pelaku pungli.

"Program pemerintah ini bagus sekali, bahkan saya minta pihak kepolisian turun langsung memantau ke kelurahan dan kecamatan. Kalau ada staf yang didapat yah silahkan ditangkap saja supaya menjadi pelajaran dari yang lain," kata dia.

"Karena di sini memang pernah ada laporan warga, tapi sebenarnya kadang warga sendiri yang berikan, mungkin karena tidak ikhlas akhirnya ia melapor ke Ombudsman, dan sekarang yang bersangkutan sudah diproses," Syahrim menambahkan.

Ia mengakui memang terkadang ada oknum pegawai yang nakal dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.

"Kadang memang ada staf yang nakal, ini juga yang perlu dibasmi seperti itu. Sekarang memang kita memperbaiki pelayanan secara optimal. Setiap hari kita mempelajari bagaimana kondisinya untuk mencegah hal sepergi itu terjadi," ungkap dia.

Ia berpesan kepada warga agar tidak memberi sesuatu kepada staf di kecamatan karena itu memang sudah memjadi kewajibannya.

"Saya minta warga jangan ada yang memberi sesuatu kepada anggota saya saat melakukan pengurusan, dia sudah digaji, dan kalau ada yang main-main, silahkan laporkan untuk diproses," pesannya.

Ia juga mengkritik masyrakat yang terkadang malas untuk mengurus sendiri. "Kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan karena memang masih banyak warga yang malas mengurus dan lebih memilih menyuruh orang lain," tutup Syahrum. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved