Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

Haji Filipina Jilid II Asal Sulsel Resmi Pulang ke Indonesia

Jumlah Jemaah Haji Filipina tersebut sebanyak 106 orang yang terdiri dari 77 orang perempuan dan 29 orang laki-laki.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
CITIZEN REPORTER
Sekjen Kemenag RI H. Nursyam, Ka.Kanwil Kemenag Sulsel H. Abd. Wahid Thahir dan Karo Umum H. Syafrizal menerima dan memberikan arahan di hadapan Jemaah Haji asal Indonesia yang melalui jalur Filipina yang dikenal dengan istilah Haji Filipina, Sabtu (22/10/2016) di Aula Gedung E Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. 

Citizen Reporter, Mawardy Siradj SAg Pelaksana Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM -Sekjen Kemenag RI H. Nursyam, Ka.Kanwil Kemenag Sulsel H. Abd. Wahid Thahir dan Karo Umum H. Syafrizal menerima dan memberikan arahan di hadapan Jemaah Haji asal Indonesia yang melalui jalur Filipina yang dikenal dengan istilah Haji Filipina, Sabtu (22/10/2016) di Aula Gedung E Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. 

Kehadiran Ka.Kanwil Kemenag Sulsel yang kebetulan didampingi oleh Ka.Kankemenag Luwu dan Lutim di tempat tersebut bukan tanpa alasan, disamping karena diminta secara khusus oleh Sekjen Kemenag RI untuk mendampingi Beliau, juga dikarenakan sebagian besar Jemaah Haji Philipina tersebut merupakan warga Sulawesi Selatan.

Jumlah Jemaah Haji Filipina tersebut sebanyak 106 orang yang terdiri dari 77 orang perempuan dan 29 orang laki-laki.

Kedatangan mereka terbagi dua kelompok penerbangan. Penerbangan pertama tiba pada hari Kamis (20/10/2016) sebanyak 59 orang dan yg kedua pada hari Jumat (21/10/206) semuanya via pesawat Philipina Airlines, dan selanjutnya langsung dimobilisasi ke asrama haji pondok gede Jakarta.

Dari 106 orang Jemaah Haji Philipina tersebut berasal dari daerah atau kabupaten kota yang beragam tapi tetap sebagian besar merupakan warga atau keturunan asal Sulsel. Rinciannya sebagai berikut :

Kab. Pinrang 9 orang, Sidrap 7 orang, Wajo 3 orang, Bone 30 orang, Palopo 6 orang, Enrekang 1 orang, Soppeng 3 orang, Bulukumba 7 orang, Parepare 2 orang, Kalimantan 10 orang, Sumatera 2 orang, Sulawesi Tenggara 10 orang, dan sisanya dari Malaysia yg juga masih warga atau keturunan asal Sulsel.

Mereka kesemuanya ditampung di Asrama Haji sejak kedatangannya bertujuan untuk mengikuti pendataan dan pemeriksaan baik oleh Imigrasi, Bareskrim Polri dan juga Kemenag RI.

Yang lain adalah untuk mengurus administrasi kependudukan seperti surat keterangan identitas dan paspor untuk kepentingan pemulangannya ke daerah masing masing. Dan segala yang menyangkut fasilitas seperti akomodasi, konsumsi, layanan kesehatan disiapkan oleh tim terpadu yg sudah dibentuk presiden yang berasal dari sejumlah institusi negara terkait seperti Kemenlu, Imigrasi, Kemenag RI, kementerian Kesehatan dan Polri, kata H. Syafrizal Karo Umum Kemenag RI.

Selanjutnya, Ka.Kanwil Kemenag Sulsel Drs. H. Abd. Wahid Thahir, M.Ag dalam kesempatan tersebut memberikan sambutan dimana penyampaiannya dalam bahasa Bugis dan Makassar.

Ia berharap agar para jemaah haji Philipina ini bisa menjadi corong kepada keluarga dan umat kita agar tidak lagi mengulangi kejadian seperti ini, pemerintah RI sudah sangat baik dan hadir untuk mengurus kita semua, olehnya itu keberuntungan ini harus disyukuri dan yang jangan ulangi kesalahan ini lagi.

"Tataroangngi Siri Aleta dibawa kampotta," ujar Kakanwil dalam bahasa Bugis yangg kira kira maknanya agar menjaga nama baik dan budaya Malu warga Sulsel.

Ditambahkan bahwa Ibadah Haji atau berhaji itu merupakan panggilan khusus Allah SWT kepada umatnya, jadi disini bukan hanya kemampuan materi dan fisik saja yg harus dijadikan patokan utama, tapi juga disana ada hidayah Dari Allah berupa panggilan.

Karenanya kita harus hati hati meskipun itu soal ibadah, jangan sampai karena nafsu kita mau berhaji secepatnya lalu mengabaikan aturan aturan resmi yg telah ditetapkan oleh pemerintah, jika tidak akibatnya bisa seperti yg bapak ibu alami saat ini, tambah Ka.Kanwil.

Sekjen Kemenag Ri H. Nursyam dalam Arahannya juga menegaskan bahwa ini merupakan keberuntungan bagi kita semua, Karena Pemerintah RI dalam hal ini Presiden Jokowi beserta sejumlah kementerian terkait berhasil melakukan diplomasi dengan pemerintah Philipina atas kasus Haji Philipina ini, sehingga ibu bapak masih bisa balik ke tanah air dengan selamat tanpa harus berurusan secara hukum dengan negara Philipina, karenanya hal ini patut disyukuri bersama, papar Sekjen.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved