Aksi Berantas Pungli di Sulsel
Lira Minta Petugas Jembatan Timbang Maccopa Perjelas LSM dan Wartawan Pungli
Amri menakutkan, jika identitas oknum tersebut tidak disebutkan, warga, LSM dan wartawan akan saling mencurigai bahkan saling tuding.
Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Maros mengapresiasi seorang petugas Jembatan Timbang Maccopa Maros, milik Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan, Hasanuddin yang membongkar adanya setoran ke oknum LSM dan wartawan saat melakukan pungutan liar (pungli).
Wakil Ketua Lira Maros Muh Amri mengatakan, Minggu (24/10/2016) Hasanuddin harus memperjelas oknum LSM dan Wartawan yang ditempatinya menyetor hasil pungli setiap harinya.
"Kami apresiasi pak Hasanuddin yang telah membongkar keterlibatan oknum LSM dan Wartawan di jembatan timbang Maccopa. Kami minta, supaya oknum itu disebut saja," katanya saat ditemui di studio Maros FM.
Amri menakutkan, jika identitas oknum tersebut tidak disebutkan, warga, LSM dan wartawan akan saling mencurigai bahkan saling tuding.
Oknum tersebut telah mencoreng nama baik LSM dan wartawan yang selama ini bekerja profesional dan tidak pernah memeras atau terlibat pungli, khususnya di jembatan.
"Saat ini, LSM dan wartawan saling mencurigai. Siapa yang bekengi itu jembatan timbang. Harus ada kejelasan ini. Jangan sampai kami mau dipecah belah. Jika tidak tidak diperjelas, informasi itu akan terus menyebar," katanya.
Pungli di jembatan timbang Maccopa telah merugikan negara hingga Rp 3,6 miliar. Kerugian tersebut juga diberikan oknum wartawan dan LSM supaya tidaj membongkar kedok pungli.
Setiap hari, jembatan timbang Maccopa menghabiskan uang Rp 5,1 Juta untuk membayar honorer, Staf Dishub, Wartawan dan LSM.