Kisah Kecil Riri Riza di Makassar
Memori Bioskop Istana dan MIWF
Meskipun sudah menyenangi menonton film, namun ia mengaku belum terpikirkan untuk bergelut di balik layar kala itu.
Selain membawa kru Miles Production dari Jakarta, sejak pertama menggarap film berstting Makassar, Bone, Wajo, dan Barru era 1952 dan 1967 ini, dia melibatkan belasan kru film yang dijadikan talent di proses produksi.
Ada Aditya Ahmad (asisten sutradara 2), Andi "Anca" Burhamzah (Assisten Sutradara 3), dan Andi Rio Supriadi (Asisten Kamera 2), semuanya dia sebut talent potensial untuk masa depan film lokal dan nasional.
Ada tiga asisten sutradara asal Makassar, Kru level 3 dan empat, co-asistant, kebanyakan mahasiswa dari Institut Kesenian Makassar (IKM).
Ratusan pemain figuran atau ekstras (pemain yang tak bersuara) , adalah anak Makassar, Bone, dan lokal sini.
Husain "Uceng" Abdullah, dosen FISIP Unhas yang juga juru bicara Wapres Jusuf Kalla, memuji idealisme Riri dalam membuat film-filmya.
"Riri tidak saja berkarya, dia saya lihat juga mendidik,"katanya usai menonton Priemer film ini, Senin (26/9) malam di Jakarta.(nit/zil)