Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tim DIA Pertanyakan Dasar Wahab Tahir Minta Danny Jangan Salah Pilih Wakil

Menurut Ade komentar yang dimaksud bukan terkait keberpihakan atau dukungan politik terhadap Danny Pomanto ataupun Deng Ical.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (kiri) dan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal (kanan) melakukan salam komando usai acara pelantikan di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulsel, Kamis (8/5/2014). Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih periode 2014-2019, Moh Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal menggantikan Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Mantan tim pemenangan Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto-Syamsu Rizal MI (DIA), Ade Saputra menanggapi pernyatakan Abdul Wahab Tahir terkait dukungan Golkar ke Danny Pomanto di Pilwali Makassar 2018 nanti.

"Sebagai salah satu mantan tim pemenangan DIA saya menilai beberapa komentar pasangan Danny-Ical kurang elok serta berdampak negatif terhadap kinerja pemkot untuk mengurus kepentingan Masyarakat Makassar," kata Ade Saputra, Kamis (22/9/2016).

Menurut Ade komentar yang dimaksud bukan terkait keberpihakan atau dukungan politik terhadap Danny Pomanto ataupun Deng Ical. Soal paket DIA kemudian kembali bersama atau berlawanan di Pilkada kedepan itu urusan lain.

"Kita hargai arah dukungan dan keberpihakan siapa saja dengan membuat kegaduhan politik, sebab Danny dan Deng Ical adalah Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang bukan milik golongan dan kelompok mereka kini adalah milik masyarakat Kota Makassar," tambah Ade.

Periodesasi DIA baru setengah jalan dan masih banyak hal yang harus dituntaskan oleh keduanya sebagai penerima mandat dari masyarakat, tapi kami berharap jangan hanya karena kepentingan pribadi lalu mengorbankan kepentingan publik, selain itu juga berdampak pada aparat pemerintahan yang terkotak-kotak akibat politisasi diranah pemerintahan.

"Dari pengamatan kami di media ada kelompok atau orang seakan mengambil posisi evaluator untuk pasangan DIA yang notabenenya dulu mendukung kandidat lain di Pilkada lalu," ungkap Ade.

"Seperti pernyataan salah memilih pasangan atau pasangan yang suka melakukan manuver salah. Dari pernyataan ini sangat tidak berdasar, sebab tidak didasari dengan alasan atau faktor yang mendukung penyataannya," tambah Ade.

Sepengetahuan dirinya, lanjut Ade, Wali Kota dan Wakil Wali Kota tetap menjalankan tugasnya sesuai regulasi yang mengatur terkait tupoksinya masing-masing.

"Mungkin baiknya kita sama-sama belajar terkait manajemen pemerintahan agar kita bisa memisahkan mana kepentingan Negara dan publik dan yang mana kepentingan personal dan kelompok. Kecuali memang ada niatan untuk mengacaukan pemerintahan Pak Danny atau merusak tatanan pemerintahan di Makassar," jelas Ade.

Hal ini, tambah Ade, disampaikan sebagai tanggung jawab moril sebagai orang yang pernah menjadi Tim DIA yang ingin melihat mereka dapat menuntas janji politiknya di Pilwali lalu.

"Berhasil tidaknya menuntas janji tersebut hingga berakhirnya masa jabatan merupakan bagian dari tanggungjawab kami juga. Mariki berfikir untuk Makassar bukan untuk diri sendiri, terimakasih," tegas Ade.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Makassar Abd Wahab Tahir mendukung Wali Kota Makassar Danny Pomanto maju bertarung di Pilwali Makassar 2018 nanti.

Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar inipun meminta dan mengingatkan Danny Pomanto untuk tidak salah pilih dalam menentukan wakil di pilwali.

"Kita sangat mendukung beliau maju di pilwali, tapi itu tadi, kita tidak menginginkan Pak Danny salah memilih wakil, seperti hari ini," kata Wahab Tahir di ruang Komisi A DPRD Makassar, Senin (19/9/2016) lalu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved