Haji 2016
Pengalaman Haji Muda dan Cantik di Tanah Suci: Manfaat Bisa Berbahasa Inggris
Iya mengatakan, ada keseruan tersendiri saat sedang tawar menawar dengan penjual.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berbelanja menjadi salah satu kegiatan wajib jamaah haji selama berada di tanah suci, khususnya para jamaah haji asal Indonesia.
Namun perbedaan bahasa dengan para penjual tentunya menjadi masalah tersendiri bagi jamaah haji Indonesia.
Kebanyakan penjual di tanah suci berjualan dengan menggunakan bahasa Arab, dan beberapa di antaranya menggunakan bahasa Inggris.
Hal itulah yang menyulitkan sebagian besar jamaah haji. Namun itu tak berlaku bagi Andi Rezki Desiana.
Jamaah haji asal Makassar yang tergabung di kloter 13 ini mampu berbahasa Inggris dengan baik, dan hal itu menurutnya sangat membantu, khusususnya saat berbelanja.
"Intinya di negara Arab memang bagus klo bisa bahasa Arab, tapi selama bisa bahasa Inggris Insyaa'Allah gak bakal hilang meskipun bahasa Arabnya ga bisa, apalagi klo lagi belanja," kata gadis yang akrab disapa Kiki ini.
Iya mengatakan, ada keseruan tersendiri saat sedang tawar menawar dengan penjual.
"Saya pakai bahasa Inggris kalau ngobrol dan mau nawar. Seru kalau penjualnya bisa bahasa Inggris juga dengan lancar. Ada juga yang bisa bahasa Inggris sama Indonesia, tapi penguasaan bahasanya sedikit," kata dia.
"Serunya lagi karena bisa sekalian bantu orang lain juga klo mau beli trus nawar," ungkapnya.
Meski didominasi pedagang Arab, namun di tanah suci juga banyak pedagang asal Indonesia.
"Kalau di hotel cuma 2 orang pedagang Indonesia, selebihnya bukan. Pokoknya lebih sering ketemu sama pedagang Arab, tapi seru jadi bisa sekalian latihan juga," kata Kiki bersemangat. (*)