Konflik Lahan Asrama TNI Bara-Baraya, Dandim 1408/BS Makassar dan Warga Adu Argumentasi

Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Aksi adu mulut terjadi antar Warga Asrama TNI Bara-Baraya dengan personil TNI, Rabu (7/9/2016) hingga pukul 10.00 wita.

Sebelumnya akhirnya Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Letkol Kav Otto Sollu, tiba di lokasi dan mengajak warga berdialog di Baruga Asrama.

Dialog pun berlangsung alot. Sebab kedua belah pihak bersikukuh dengan argumentasi masing-masing terkait posisi lahan.

Otto Sollu menjelaskan jika asrama yamg saat ini ditempati oleh sekitar 202 kepala keluarga merupakan kepemilikan Dg Mattika. Yang kemudian digugat oleh ahli warisnya, H Ahmad Umar.

"Pada 1959, Kodam Hasanuddin waktu itu tidak memiliki cukup lahan untuk hunian prajuritnya. Sehingga melakukan kegiatan sewa menyewa lahan seluas 2,8 ha lebih milik Modinong Dg Mattika. Tapi sejalan dengan itu Kodam tak lagi membayarkan sewa hingga tahun ini meminta untuk dikembalikan lahannya," Ujar Otto.

Selanjutnya, hingga saat ini sudah dikeluarkan surat pemberitahuan (SP) dua untuk segera meninggalkan asrama Barabarayya.

Bagi warga yang dengan sukarela meninggalkan rumah sebelum batas waktu pelaksanaan eksekusi, akan diberikan konpensasi.

Untuk kepala keluarga yang masih tentara aktif bakal mendapat kompensasi Rp 30 juta,pensiunan Rp 27, Rp 5 juta dan untuk rumah yang dihuni ahli waris mendapat Rp 25 juta.

Tetapi warga tidak menerima. Mereka tetap bersikeras bertahan dengan berbagai alasan. Bahkan beberapa kali mereka melakukan pertemuan bahkan menggelar demonstrasi di Badan Pertanahan Negara (BPN).

"Kami harap ini diselesaikan baik-baik, pihak TNI tidak perlu mengintervensi, jika memang pemiliknya yang komplain biarakan mereka yang kita hadapi bukannya TNI yang turun mengintimidasi warga," ujar Muhammad Abdu, selaku kuasa hukum warga.(*)