Ibadah Haji 2016
Cerita Pengantar JCH Asal Jeneponto, Sewa Rumah hingga Tidur di Mobil
Mereka hanya ingin menyaksikan kerabatnya, Dg Nurung, Mahaming, Dg Ngai, dan Dg Kebe tiba di Asrama dan menyaksikan detik-detik meninggalkan asrama
Penulis: Alfian | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Puluhan warga Bulu Loe Kecamatan Turatea Jeneponto rela mengantar hingga menunggu pemberangkatan delapan Jamaah Calon Haji (JCH) yang merupakan kerabat dan satu kampungnya.
Rombongan ini terdiri dari tujuh mobil dan belasan sepeda motor.
Mereka hanya ingin menyaksikan kerabatnya, Dg Nurung, Mahaming, Dg Ngai, dan Dg Kebe tiba di Asrama dan menyaksikan detik-detik meninggalkan asrama untuk terbang menuju Mekkah.
Sehingga rombongan ini memilih menyewa rumah di dekat asrama.
Harga sewanya mencapai 1 juta rupiah permalam. Sebagian diantaranya juga memilih tidur di mobil yang mereka gunakan.
"Kita menginap dan mau lihat besok berangkat keluarga, saya rombongan ada puluhan sengaja datang kesini, kita sewakan rumah dan ada juga tidur di mobil," kata salah satu kerabat Dg Nurung.
Jamaah Calon Haji (JCH) kloter 23 Embarkasi Makassar mulai memasuki Asrama Haji Sudiang, Kamis (1/9/2016).
Kloter 23 ini berjumlah 450 JCH dengan komposisi 176 JCH asal Kabupaten Maros dan 274 JCH asal kabupaten Jeneponto.
JCH dari dua kabupaten tersebut diantar dan didampingi langsung oleh Wakil Bupati masing-masing saat penyerahan di Aula utama.
Yakni Wakil Bupati Jeneponto, Mulyadi Mustamu, serta Wakil Bupati Maros, Harmil Mattotorang.
Seluruh JCH kloter 23 ini kemudian diterima langsung oleh pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar.(*)