Antraks di Sulsel
Cegah Penularan Antraks, DPKP Maros Isolasi Hewan Ternak Sapi di 14 Kecamatan
Untuk memastikan penyebab matinya sapi tersebut, petugas mengambil sampel sapi yang mati untuk diteliti di laboratorium.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Dokter hewan Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan (DPKP) Maros, dr Ujistiani menduga kematian tiga ekor sapi di Simbang mati karena penyakit antraks.
Hal tersebut berdasarkan ciri-ciri fisik pada bangkai sapi milik warga Dusun Bantimurung, Desa Jenetaes, Muhsin.
Untuk memastikan penyebab matinya sapi tersebut, petugas mengambil sampel sapi yang mati untuk diteliti di laboratorium. Kemungkinan hasilnya keluar pekan depan.
"Untuk sapi yang mati di di Desa Je'netaesa, kami sudah mengambil sampelnya untuk diteliti dan memastikan penyebabnya. Kalau kita melihat ciri-ciri kematiannya, kemungkinan penyakit antraks," katanya.
DPKP Maros akan melakukan pengobatan dan isolasi hewan ternak di 14 Kecamatan untuk mengantisipasi penyebaran virus antraks.
Selain itu, DPKP juga membakar ternak yang terserang antraks dan menguburnya dengan kedalaman tiga meter.(*)