Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lapas Lama Maros Jadi Tempat Kost, Petugas Sewakan Rp 300 Ribu Sebulan

"Kami bayar Rp 300 rb per bulan ke petugas sini. Saya tidak tahu namanya. Katanya, uang itu untuk pembayaran listrik dan pemeliharaan," katanya.

Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/ANSAR
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) lama Maros Jl Lanto Dg Passewang Maros yang tidak terurus lagi ternyata kini dijadikan seperti tempat kos, disewakan kepada delapan penjual bakso. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) lama Maros Jl Lanto Dg Passewang Maros yang tidak terurus lagi ternyata kini dijadikan seperti tempat kos,  disewakan kepada delapan penjual bakso.

Seorang penghuni Lapas lama, Sujianto saat ditemui mengatakan, Senin (15/8/2016) setiap bulan para pedagang bakso menyetor Rp 300 ribu kepada dua oknum Lapas yang bertugas menjaga.

Setoran tersebut diperuntukan pembayaran listrik dan biaya pemeliharaan. Sementara, gedung tersebut sudah rusak dan tidak pernah diperbaiki.

"Kami bayar Rp 300 ribu per bulan ke petugas sini. Saya tidak tahu namanya. Katanya, uang itu untuk pembayaran listrik dan pemeliharaan," katanya.

Meski menyetor, jika ada kerusakan, Sujianto yang membeli material dan memperbaiki langsung kamarnya. Tidak pernah diperbaiki oleh oknum yang memungut biaya tersebut.

Sujianto mengaku sudah empat tahun tinggal di Lapas tersebut. Warga Klaten Jawa Tengah ini juga dipanggil oleh kakaknya, Sugianto untuk tinggal di Lapas ini.

Dia memilih tinggal di Lapas tersebut lantaran biayanya lebih murah dibanding tinggal di kontrakan yang mencapai jutaaan rupiah.

"Saya sudah empat tahun tinggal disini. Saya menjual bakso keliling Maros. Selain saya, ada tujuh KK (kepala keluarga) lainnya yang tinggal disini. Setiap orang mengambil dua kamar," ujarnya.

Sejak tinggal, Sujianto kerap melihat anak kecil yang bermain di dekat sumur pada tengah malam. Namun hal tersebut sudah biasa.

Meski tinggal, Sujianto dilarang untuk merenovasi bangunan tua tersebut. Makanya, bangunan tersebut terlihat rusak parah dan tidak layak huni.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved