Orang Tua Siswa Pukul Guru
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo Minta Agar MA Tak Dibully
Minta Disdik Makassar mempertimbangkan lagi keputusanya yang akan mengembalikan MA (15) kepada kedua orangtua
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo meminta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar Ismunandar mempertimbangkan lagi keputusanya yang akan mengembalikan MA (15) kepada kedua orangtuanya.
Dalam akun tweeter Polsek Tamalate, Prof Wasir sebagai Ketua PGRI telah membuat surat edaran kepada sekolah-sekolah agar tidak menerima siswa MAS jika pindah ke sekolahnya.
"Tidak bisa seperti itu, itu membuli anak namanya untuk tidak sekolah," kata Mukhtar Tompo, Kamis (11/8/2016).
Politisi Partai Hanura tersebut juga menyatakan seharusnya Wali Kota Makassar Danny Pomanto memanggil para stakeholder untuk membicarakan kasus pemukulan itu.
"Anak seperti itu adalah tantangan bagi orangtuanya dan para guru-guru di sekolahnya. Tapi saya bilang seperti ini bukan berarti membela, tetapi lebih kepada mendekatkan diri kepada anak," ujarnya.
Menurutnya, bisa saja kasus serupa terjadi dibeberapa tempat dan kasusnya lebih besar dari kasus pemukulan yang dilakukan Adnan achmad (43) terhadap Muhammad Dasrul (54).
"Jadi kalau langsung diputus matarantainya dengan tidak menerima anak ini (MA) di sekolah manapun sama halnya membunuh masa depan anak ini. Jadi saya tidak sepakat dengan itu," ujar Mukhtar.(ziz)