Wanita Bantaeng Ini Berhenti Menjadi Guru dan Menggeluti Bisnis Henna
Namun untuk menggeluti bisnis yang satu ini tentu tidaklah mudah karena dibutuhkan skill dan keahlian tertentu yang tidak semua orang memilikinya.
Penulis: Qudratullah Rustam | Editor: Imam Wahyudi
TRiiBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Nur Ulfana Astiawati Fajri, memutuskan untuk fokus menggeluti bisnis henna atau lukis tangan setelah melihat prospeknya cukup menguntungkan.
Ibu dua ini pun, mengambil keputusan berat meninggalkan profesi guru di sebuah sekolah dasar yang telah sebelas tahun digelutinya.
Nur yang memang terampil melukis tangan melihat henna sangat digandrungi masyarakat Bantaeng.
Bukan hanya wanita yang akan menikah namun juga sekadar tren.
Tahun 2012, Nur mantap meninggalkan pekerjaannya sebagai guru honorer lalu mendirikan Aisyah Henna Art.
"Bisnis henna memang sangat menggiurkan dibanding bisnis lainnya. Betapa tidak, untuk sepasang tangan pengantin, perias henna membanderol tarif antara Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung bahan dan tingkat kerumitannya," ujar Ulfa kepada triibunbantaeng.com, Selasa (2/8/16)..
Namun untuk menggeluti bisnis yang satu ini tentu tidaklah mudah karena dibutuhkan skill dan keahlian melukis.