Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kodam VII Wirabuana Tak Tahu Ada Pelatihan Bela Negara Siswa di Markas Yonif 700/Rider

Kegiatan yang bertema Bela Negara, Jaga Kota, Makassar Aman, dan Pendidikan Berkualitas, rencananya akan digelar selama sehari penuh.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ilham Arsyam
Tribun Timur/Fahrizal
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII Wirabuana, Letkol Inf Alamsyah (tengah) berkunjung ke Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430 Makassar Rabu (13/7/2016) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ribuan Murid baru tingkat SMP dan SMA di Makassar direncanakan akan mengikuti latihan Bela Negara di Markas TNI Yonif 700/Raider, 23 Juli 2016 mendatang.

Kegiatan yang bertema Bela Negara, Jaga Kota, Makassar Aman, dan Pendidikan Berkualitas, rencananya akan digelar selama sehari penuh.

Namun kegiatan tersebut rupanya belum diketahui Kodam VII Wirabuana, yang merupakan komando dari Yonif 700/Raider.

"Oh gitu yah, saya tidak tahu kegiatannya di mana itu, saya baru dengar," kata Kapendam VII Wirabuana, Letkol Inf Alamsyah, Minggu (17/7/2016).

Alamsyah pun mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Yonif 700/Raider terkait kegiatan itu.

"Saya gak ngerti, itu internal mereka mungkin, saya belum monitor. Makanya saya bingung juga belum tahu. Tapi nanti saya koordinasi dulu, saya cari informasinya," kata dia.

Ditanya terkait bela negara untuk pelajar, Letkol Alamsyah mengatakan itu sah-sah saja selama sesuai dengan proporsinya.

"Bela negara untuk pelajara adalah dalam aspek pemahaman untuk meningkatkan rasa cinta kepada negara. Proporsi bela negara bagi anak sekolah itu adalah belajar yang baik, dan tekun," terangnya.

Bela begara dinilai dapat menghindarkan pelahar dari tindakan yang tak mencerminkan sikap seorang pelajar yang seharusnya.

"Dengan vela begara, diharapkan prilaku pelajar dapat mencerminkan sebagai WNI, Tidak terlibat narkoba, begal, geng motor, dan paham-paham radikal," ujarnya.

"Mereka dilatih untuk mencintai negaranya dalam porsi SMP dan SMA. Misalnya seirang wartawan, bela negaranya seperti membuat berita yang membawa kedamaian, jadi tidak perlu bela negara dengan mengangkat senjata," dambung dia. (*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved