Ketua DPRD Maros Juga Dilanda Demam Pokemon Go
Chaidir mengatakan, game tersebut membuat orang aktif bergerak untuk mencari keberadaan pokemon
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam mulai suka dengan permainan Pokemon Go dan meninggalkan game criminal case. Ia mulai belajar pekan ini.
Chaidir mengatakan, game tersebut membuat orang aktif bergerak untuk mencari keberadaan pokemon. Game tersebut, juga bermanfaat untuk tubuh.
"Saya baru belajar sepekan terakhir. Saya sudah mengunduh aplikasinya. Game ini membuat orang tidak tinggal diam. Naajak ki bergerak," katanya.
Selain keseruan memburu pokemon, game tersebur juga bisa dijadikan sarana olahraga. Pengguna game bisa bergerak mencari pokemon ke lingkungan sekitarnya.
Chaidir mengaku, berjalan kaki jika mencari pokemon. Namun jika, sementara berkendara terus mendapat pokemon, ia rela turun dari mobilnya dan menangkapnya.
"Iya jalan kaki. Tapi bisanya kita kalau lagi berkendaraan, terus muncul pokemon saya singgah untuk mengejar pokemon. Seperti pokemon yang saya dapat di PTB," katanya.
Keseruan game tersebut, karena area permainannya sesuai dengan lokasi penggunanya.
Pokemonnya, ada dimana- mana, seperti di Masjid Al- Markaz Maros, PTB, terminal Maros, kantor Pemkab, DPRD dan tempat keramain lainnya.
"Positifnya, kita jadi sehat karena game ini mengajak kita bergerak kemana- mana untuk mencari monster," katanya.
Akibat keseruan game tersebut, Chaidir hampir jatuh di tangga kantor DPRD Maros. Pasalnya, dia sementara berada di dalam ruangannya, lalu pokemon berada di bawah tangga.
Chaidir mulai tertarik memainkan game tersebut sejak ia melihat rekannya lagi asik main dan terlihat seru.
"Saya kenal dari teman yang mainkan. Jadi saya ikut juga dan ternyata seru. Selain itu, saya melihatnya di twitter dan instagram booming. Saya penasaran, makanya ikut instal," katanya.
Menurutnya, Pokemon tersebut berbeda-beda, ada yang gampang ditangkap dan ada juga yang susah untuk ditangkap. Namun yang paling susah adalah Pikachu.
"Yang paling susah pikachu, sampai sekarang belum dapat. Bagusnya ini game karena tidak pakai waktu. Tapi butuh kelincahan supaya monsternya tidak kabur," ujarnya.
Ia yakin, game tersebut mulai terkenal di Maros. Beberapa warga yang mulai menginstalnya termasuk tiga orang rekannya. (*)