Aktivis Anti Korupsi Asal Makassar dan Novel 'Putra Subuh'
Cerita dalam novel tersebut tidak melulu berkutat pada aktivitas santri MAPK, namun didalamnya juga terkandung makna-makna keadilan, kemiskinan, dan k
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ilham Arsyam
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Novel 'Putra Subuh', sebuah novel yang dituliskan Ilham Saenong (41) alumni Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Ujungpandang menceritakan nostalgia tahun 1992.
Walau belum tercetak, namun aktivis anti korupsi dari lembaga Transparansi Internasional Indonesia (TII) itu coba mengajak para pembacanya, terkususnya alumnus MAPK Ujungpandang untuk kembali ke labirin-labirin asrama MAPK Ujungpandang.
"Walau belum terbit ya, tapi seluruh naskah dalam buku ini sudah lengkap dan siap cetak, insya allah dalam tahun ini," kata Ilham kepada tribun beberapa waktu lalu.
Cerita dalam novel tersebut tidak melulu berkutat pada aktivitas santri MAPK, namun didalamnya juga terkandung makna-makna keadilan, kemiskinan, dan korupsi.
Ilham sendiri mengenyam pendidikan di MAPK Ujungpandang sekitar tahun 1993. Ditahun itu dengan umur yang terbilang belia. Ia sudah mulai berpikir tentang suatu sistem yang berujung pada suatu ketidakadilan.
Menurut Ilham, nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ia pegang saat ini adalah tidak terlepas dari karakter yang terbangun dan terbentuk selama ber-MAPK selama kurang lebih tiga tahun.
Selama di MAPK, Ilham merasa penting sekali adanya keadilan, dan pertanyaan-pertanyaan ketidakdilan itu muncul. Mulai dari pihak MAPK yang diputusi air PDAM dan beralih ke sumur galian.
"Dari novel dan kehidupan ini ada beberapa hal yang menimbulkan pertanyaan ketidak adilan. Diantanya adalah kenpada air pdam bisa diputus dan imbasnya ke santri," jelasnya.
Novel berjudul 'Putra Subuh' adalah sebuah gambaran bagaimana kehidupan santri MAPK Ujungpandang dibentuk, mulai dari Clasiccal ruang kelas dan kelompok-kelompok kecil atau tutorial.
Beberapa waktu lalu, belasan alumnus MAPK Ujungpandang juga membahas dan mendiskusikan novel ini disebuah Rumah Makan (RM) di kota Makassar.
Selain, 'Putra Subuh' ada sebuah novel dari tangan alumnus MAPK Ujungpandang yang berjudul Qasidah Marbeth yang ditulis Saprillah.