Belawa Kebanjiran, Mahasiswa Wajo Tagih Perhatian Pemerintah

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi

TRIBUN-TIMUR.COM, WAJO -Mahasiswa Wajo yang tergabung dalam Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo (Hipermawa) Komisariat Belawa mendesak pemerintah Wajo untuk memperhatikan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo.

Banjir ini diperparah dengan jebolnya tanggul di Tokadde, Kelurahan Macero.

Salah satu Mahasiswa asal Belawa, Nurjannah, Jumat (17/6/2016), mengomentari foto di media sosial mengenai banjir tersebut dengan menulis:

Ini para atasan yg kurang memperhatikan, atau para mahasiswa belawa yg kurang gencar untuk menuntut hal yg perlu di perbaiki, atau kedua duanya yg lebih memilih sibuk berhimpun di area nya masing masing.

Sementara itu, Wakil Ketua Hipermawa, Yusriamdi Yusfa menulis:

Belawa memang akan tetap begitu, (KebanjirN) jika solusinya cuman lewat ucapan saja.

Kecamatan Belawa sendiri sudah berulang kali mengalami kebanjiran dengan masalah yang sama yakni jebolnya tanggul di Tokadde, Kelurahan Macero. Selain Kurangnya perhatian eksekutif, legislatif pun kurang menperhatikan masalah banjir yang merugikan warga ketika musim huja turun.

Inilah Perwakilan Kita di Dewan. Cari nama yang sering muncul di Belawa dan jika tidak ada maka lain waktu tidak usah kasi mandat. Semua bisa bicara tetapi orang yang bertindak itu bisa dihitung jari.

Sejumlah legislator tingkat kabupaten yang memiliki kantong suara dan memang berdomisili di kecamatan yang berbatasa langsung dengan Kabupaten Sidrap ini diantaranya, A Muh Rasyadi (PKB), Andi Riniawaru Passamula (Golkar), dan Andi Arifin Musba (PDI-P). Sementara itu untuk DPRD tingkg provinsi ada Anwar Sadat dari PKB.(*)