Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tes SBMPTN

Unhas Tolak Dapat Sanksi Soal Perjokian, Minta Rektor UNY Klarifikasi di Koran

Ketua Panitia Pusat telah meminta maaf secara langsung kepada Rektor Unhas tapi Ketua Panitia Pusat tetap harus melakukan klarifikasi di koran

Penulis: Hasrul | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Dwia Aries Tina Pulubuhu memberikan keterangan pers usai meninjau pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 di Pascasarjana UNM, Selasa (31/5/2016). Untuk peminat, sains dan teknologi (saintek) masih jadi primadona peserta SBMPTN di Unhas. Sebanyak 11 ribuan peserta mengambil program Saintek sedangkan Sosial dan Hukum (Soshum) sebesar 6.000 orang. Selanjutnya, program gabungan di Unhas dipilih 8.000 peserta. tribun timur/muhammad abdiwan 

TRIBUN-TIMUR.COM-Terkait pemberitaan tentang wacana pemberian sanksi bagi Universitas Hasanuddin (Unhas)  karena mengungkap perjokian, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA menyampaikan sikap resminya.

Sikap Unhas terhadap masalah tersebut, seperti rilis yang diterima tribun-timur.com melalui Kepala Sekretariat Rektor Unhas, Suharman Hamzah, Kamis (2/6/2016), yakni:

1. Unhas keberatan dengan statemen Ketua Panitia Pusat SBMPTN 2016: Prof. Rochmat Wahab (Rektor UNY) yang menyatakan memberi ancaman sanksi kepada Unhas dikarenakan kasus praktek perjokian yang terjadi pada pelaksanaan SBMPTN di Unhas.

2. Unhas seyogyanya dihargai karena telah dengan berani mengungkapkan kebenaran dan telah menjalankan tugas pengawasan ujian dengan ketat.

3. Bila Unhas mendapatkan sanksi maka akan menjadi preseden bagi universitas lain untuk tidak tegas menindak lanjuti dan membiarkan saja jika terjadi praktek perjokian dalam pelaksanaan SBMPTN di tahun tahun berikutnya.

4. Kita seharusnya melawan konspirasi perjokian nasional. Institusi yg mengungkap dan tegas terhadap perjokian seharusnya diapresiasi, bukan justru diberi sanksi.

5. Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI) menyatakan mendukung langkah Unhas.

Ketua Panitia Pusat telah meminta maaf secara langsung kepada Rektor Unhas tapi Ketua Panitia Pusat tetap harus melakukan klarifikasi di koran, dengan proporsi yang sama.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved