Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SilkAir Indonesia Fam Trip to China

Menengok Naga Kuning di Huanglong China

Karena udaranya di bawah nol derajat, setiap pelancong sangat disarankan mengenakan jaket tebal, sepatu, syal dan kaos tangan.

Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Ina Maharani
Menengok Naga Kuning di Huanglong China - nol-derajat-celcius-menerpa_20160416_170733.jpg
HANDOVER
Suhu di bawah nol derajat Celcius menerpa rombongan SilkAir Indonesia Fam Trip to China saat tiba di salah satu puncak pegunungan di Huanglong, Sabtu (16/4/2016) siang.
Menengok Naga Kuning di Huanglong China - fam-trim-to-china-dengan_20160416_171023.jpg
TRIBUN TIMUR/JUMADI MAPPANGANRO
Rombongan SilkAir Indonesia Fam Trim to China dengan latarbelakang terminal kereta gantung menuju Lembah Naga Emas di Huanglong, Sabtu (16/4/2016) siang.
Menengok Naga Kuning di Huanglong China - tempat-hidup-panda_20160416_171745.jpg
TRIBUN TIMUR/JUMADI MAPPANGANRO
Rombongan SilkAir Indonesia Fam Trim to China dengan latarbelakang Lembah Naga Emas di Huanglong, Sabtu (16/4/2016) siang. Huanglong adalah tempat hidup panda raksasa dan monyet emas berhidung pesek di Provinsi Sichuan, China.

Laporan wartawan Tribun Timur Jumadi Mappanganro

HUANGLONG, TRIBUN-TIMUR.COM - Suhu di bawah nol derajat Celcius menerpa rombongan SilkAir Indonesia Fam Trip to China saat tiba di salah satu puncak pegunungan di Huanglong, Sabtu (16/4/2016) siang.

Huanglong adalah daerah yang terletak di barat laut Provinsi Sichuan, China.

Di sinilah hidup sebagian binatang langka seperti panda raksasa dan monyet emas berhidung pesek. Oleh warga setempat monyet langka ini diberi nama Sichuan.

Puncak gunung yang kami datangi ini berada di ketinggian 3.530 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dikelilingi hutan pinus dan pegunungan batu berselimut salju.

Dari puncak inilah para pelancong bisa melihat lembah Huanglong yang menjadi lokasi terfavorit di daerah ini.

Sebab di lembah inilah bertaburan kolam warna-warni dalam berbagai ukuran dan bentuk berbeda serta air terjun. Kolam ini terbentuk dari formasi batu kapur.

Karena endapan kalsium karbonat berlapis itulah lembah ini terlihat berwarna kuning. Memanjang sekitar 3,6 km di lembah Huanglong.

Sehingga jika dilihat dari ketinggian, lembah ini terlihat seperti naga emas berjalan meliuk-liuk di tengah hutan dan pegunungan batu.

"Karena kemiripan ilusi tentang naga emas itulah warga setempat menyebut lembah ini dengan nama Huanglonggou," jelas Lui (32), pemandu kami, saat tiba di Huanglong.

Huanglonggou dalam bahasa Indonesia disebut Lembah Naga Emas.

Untuk menyaksikan pemandangan tersebut, rombongan SilkAir Indonesia Fam Trip to China berangkat dari Howard Johson ke terminal cable car di Huanglong, Jumat (16/4/2016) sekira pukul 08.30 waktu setempat.

Howard Johson adalah hotel bintang lima yang kami tempati menginap di Jiuzhaigou.

Jarak dari Howard Johson ke terminal cable car di Huanglong sekira dua jam naik bus.

Dari terminal cable car inilah kami menaiki kereta gantung menuju spot yang bisa menyaksikan Lembah Naga Emas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved