Di Balik Pesona Pulau Heligoland Jerman
Heligoland adalah kepulauan kecil yang terletak sekitar 46 kilometer di lepas pantai Jerman di Laut Utara.
Penulis: Mahyuddin | Editor: Mahyuddin
Ketika perang dunia pertama berakhir, penduduk pulau kembali dan pulau menjadi sebuah resor wisata populer untuk kelas atas Jerman.
Selama era Nazi, pulau itu kembali menjadi kubu angkatan laut dan menderita akibat pemboman berkelanjutan oleh Sekutu hingga menjelang akhir perang dunia II.
Dengan kekalahan Jerman, penduduk dievakuasi dan Inggris memutuskan untuk menghancurkan benteng yang tersisa, sekaligus mencatat ukuran ledakan dengan sensor seismik untuk ilmu pengetahuan.
Pada tanggal 18 April 1947, Royal Navy meledakkan 6.700 ton bahan peledak menciptakan awan jamur hitam yang menjulang hingga 6.000 kaki ke langit.
Orang-orang di daratan radius 60 km diperingatkan untuk membuka jendela mereka untuk menghindari implosion, dan hembusan ledakan (blast) itu tercatat hingga sejauh Sisilia.
The Guinness Book of World Records mencantumkan ledakan Heligoland sebagai ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah.
Peledakan yang merilis energi yang setara dengan sepertiga dari yang dirilis oleh bom atom Hiroshima, mengguncang pulau utama beberapa mil ke dasarnya.
Inggris awalnya mengharapkan pulau itu akan benar-benar hancur.
Pulau ini selamat tapi bentuk fisiknya telah berubah untuk selamanya.
Ujung selatan telah menjadi kawah besar, yang hari ini dijadikan tempat wisata.
Royal Air Force terus menggunakan pulau sebagai tempat pemboman sampai pulau ini kembali ke Jerman Barat pada tanggal 1 Maret 1952.
Kota, pelabuhan, dan resor mandi di Dune dibangun kembali, dan Heligoland sekali lagi menjadi sebuah resor liburan.(*)