Sejarah Patung Ayam Daya Versi Camat Biringkanaya
"Ini sejarah dari jaman belanda, di wilayah itu sudah ada lokasi adu ayam," kata Syahrum.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Tahukah anda sejarah dibuatnya patung Ayam 'Jago' Jantan yang terletak di Jl Perintis Kemerdekaan, Daya Kecamatan Biringkanaya, kota Makassar.
Sejarah dibentuknya patung Ayam Jantan di Daya, seperti versi Camat Biringkanaya Syahrum Makkuredde, mengatakan bukan karena banyaknya Ayam Jantan yang dijual, tetapi penanda bahwa kawasan tersebut adalah kawasan sakral yang sedari dulu dijadikan sebagai arena pengadu ayam Jantan.
Ayam Jantan di Makassar sendiri dinamai ayam Bangkok yang dikawinkan dengan ayam 'kampung' dari hutan belantara yang ada di Makassar.
"Ini sejarah dari jaman belanda, di wilayah itu sudah ada lokasi adu ayam," kata Syahrum, Senin (28/3/2016).
Syahrum menyebut, meski dirinya bukan seorang asli orang Daya, namun sejarah itu ia tahu sejak menjadi Ketua RT 7 hingga Ketua RW di Daya.
Patung itu, kata Syahrum berdiri sejak tahun 60an. Berbagai macam yang di adu dalam zona Ayam Jantan, baik dengan usia kecil hingga ayam dewasa.
Menurutnya, tepat di patung Ayam, di situlah lokasi adu ayam. Tidak hanya itu, selain adu Ayam, di kawasan itu juga ada aktivitas jual beli ayam. Bahkan, Ayam yang menang dalam pertarungan, kata Syahrum itu memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
Tidak seperti harga di pasaran dengan Rp 200 ribu per ekor, namun Ayam Pejantan yang menang itu bahkan bernilai puluhan juta.
"Ada juga ayam sampai 20 juta," ujarnya.
Dengan kearifan lokal warga Makassar, sejumlah pegadu Ayam pun berdatangan dari beberapa daerah, mulai dari Kabupaten di Sulsel sendiri, serta dari Kupang, Kalimantan dan Jawa.
Syahrum menambahkan, dengan bertambahnya bangunan, sarana publik, dan pemukiman warga, kawasan itu dipindahkan di Pasar mini Daya, sekitar 100 meter dari patung Ayam Jantan, atau sebelah kiri setelah Traffic Light dari arah Kabupaten Maros.
Meski dipindahkan, sejarah turun temurun di zona Ayam Jantan, namun sampai saat ini masih saja ada petarung yang mengadu ayamnya di Daya. Adu ayam dilaksanakan setiap Jumat dan Minggu.(*)