Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Opini

Musallah Benteng Ideologi Kampus di Era Digital

Oleh: Ir Zakir Sabara HW ST MT, dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI

Editor: Ilham Mangenre
zoom-inlihat foto Musallah Benteng Ideologi Kampus di Era Digital
dok.tribun-timur.com
Dekan FTI UMI Ir Zakir Sabara HW ST MT, penasihat Masika ICMI Sulsel

Untuk ukuran tempat solat jamaah, Masjid itu bisa menampung kurang lebih 2.500 jemaah.

Komitmen itu ada sejak tahun 1989, di awal pencanangan UMI sebagai Kampus Islami.

Kala itu, jumlah total mahasiswa memang masih di range 2.500 berikut dosen dan karyawan.

Kini, setelah 27 tahun, jumlah fakultas, mahasiswa tenaga pendidik, dan pendukung aktivitas kampus, sudah mencapai 20 ribu, sekitar 10 kali lipat.

Zaman berubah

Tantangan syiar dalam kampus apalagi di kampus berbasis Islam, bergerak sangat cepat di era digital seperti saat ini, kitapun semua sivitas akademika perlu berubah dan semakin mawas diri. 

Kita perlu merubah strategi dakwah. Memperkecil lingkaran dakwah menjadi salah satu strategi pertahanan ideologi. Lingkaran kecil dakwah yang kembali kami bangkitkan dari mushalla adalah cara kami menapaki langkah demi langkah menuju lingkaran besar.

Merapatkan barisan dari lingkaran kecil dan komunitas kecil, menurut kami adalah cara pertahanan nilai-nilai akademik, tridarma perguruan tinggi dan tentunya nilai ajaran ke-Islaman.

Konten dakwah, tips ibadah, dan enak pesan moral, bukan lagi otoritas dan milik ustad, ulama, dan kiai.   

Dengan mudah, konten-konten moral dan nasihat itu tak lagi dicari di rak-rak perpustakaan, melainkan datang dan masuk ke smartphone para jejaring  sosial sivitas akademika.

Propaganda ideologi kini tak lagi terikat di satu wilayah, komunitas, atau kelompok diskusi. Ajaran tentang individualisme, liberalisme maupun fundamentalisme dan radikalisme agama, kini bisa diakses dan ‘datang” kapan saja, dimana saja,.

Dosen di level fakultas, tak bisa lagi jadi pengendali ‘paham, dan ajaran-ajaran global yang masuk ke gadget para dosen dan mahasiswa. Saat ini apa yang tidak ada di "Om Google"

Saat ini, "Om Google" bisa menjadi agama baru jika kita tidak menyikapi secara bijak. Ilmu yang diperoleh dari konten informasi yang tersedia setiap saat dan setiap detik dari google itu, perlu diarahkan agar ilmu mengarah kepada Allah Subhanahu Wata'ala

Karena kekhawatiran itulah, maka kami membangun musalla, kami memerlukan sarana berupa lingkaran kecil untuk menghidupkan kajian-kajian keilmuan dan keislaman serta musalla itu sebagai sarana dalam upaya menjaga kesinambungan majelis zikir yang menjadi bentuk kearifan lokal yang kita praktekkan dalam program pencerahan kalbu di Pesantren Mahasiswa Darul Mukhlisin Padang Lampe Pangkajene Kepulauan Sulawesi Selatan.

Musallah, di level komunitas kecil atau fakultas, akan menjadi salah satu benteng  pertahanan dari ‘perang bebas nilai” di era digital di level ‘komunitas kecil kampus’.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved