Kantong Plastik Pemkot Makassar 'Dikritik Habis'
Ia mengatakan, seharusnya pengadaan plastik yang membutuhkan anggaran hingga mimyaran rupiah itu dihentikan saja.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Program pengadaan kantong plastik sortir oleh wali kota Makassar Danny Pomanto untuk membawa kota Makassar menuju kota dunia dan Makassar dua kali lebih baik ruapnya mendapat sorotan dan kritikan yang pedis dari bebagai kalangan.
Adalah akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Aswar Hasan yang tidak sepakat dengan program Danny Pomanto. Ia mengatakan, seharusnya pengadaan plastik yang membutuhkan anggaran hingga mimyaran rupiah itu dihentikan saja.
"Sebaiknya dihentikan saja dan mencari alternatif lain dengan pertimbangan bahwa plastik adalah sampah yang tifak ramah lingkungkungan dan pemborosan," kata Aswar kepada tribun timur.com, Minggu (13/3/2016).
Menurutnya, program ini sangat tidak mendidik masyarakat untuk menghindari memakai plastik. Selain itu, sudah banyak pihak, aktifis lingkungan dan pakar pemerintahan yang menyarankan agar meninjau ulang proyek pengadaan kantong plastik. Apalagi untuk gendang dua yang sudah divonis gagal.
Diketahui, kantong plastik sortir yang diprogramoan Danny adalah untuk sampah rumah tangga. Tujuannya agar pengurangan sampah bisa langsung dari rumah dan produksi sampah rumahan pun sudah tersortir menurut jenisnya.
Namun Aswar mempertanyakan, siapa yang bisa menjamin plastik itu nantinya harganya tidak dibebankan ke masyarakat. Kalau ada cara lain yang bisa memakai kantongan reuse.
"Kita perlu tata pengelolaan pemerintahan yang efisien dan ramah lingkungan. Siapa yg menjamin bhw di balik proyek plastik itu ada 'bisnis terselubu' dan Mengingat pemerintah tetap ngotot melanjutkan proyek tampung sampah gendang dua yg gagal itu," jelas Aswar. (*)