Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Saksi Gerhana Matahari 1983, Warga Pangkep: Pagi Gelap Sekali, Takut Semua Orang

Ada yang sulit dilupa Bahar setelah menyaksikan gerhana matahari di Sulsel saat itu.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Ilham Mangenre
Saksi Gerhana Matahari 1983, Warga Pangkep: Pagi Gelap Sekali, Takut Semua Orang - gerhana-matahari_20160211_205639.jpg
KOMPAS/KARTONO RYADI
Keindahan Gerhana Matahari Total (GMT) yang banyak diburu orang. Foto ini diambil dari Pantai Penyak, 36 kilometer di selatan Pangkal Pinang, Bangka, Sumatera Selatan, saat terjadi GMT 18 Maret 1988. GMT akan kembali terjadi di wilayah Indonesia pada 9 Maret 2016.
Saksi Gerhana Matahari 1983, Warga Pangkep: Pagi Gelap Sekali, Takut Semua Orang - penjual-kacamata-di-pangkep_20160308_094407.jpg
munjiyah/tribunpangkep.com
Bahar, penjual kacamata di Pasar Sentral Pangkep, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Selasa (8/3/2016).
Saksi Gerhana Matahari 1983, Warga Pangkep: Pagi Gelap Sekali, Takut Semua Orang - sejumlah-pusat-perbelanjaan_20160308_002505.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Bentuk Kacamata khusus gerhana matahari, Makassar, Senin (7/3/2016). Sejumlah pusat perbelanjaan yang menjual kacamata ini di Makassar sudah kehabisan pesanan dari para pemburu gerhana.

"Dua hari mi ini melonjak penjualan kacamataku, ada 100-an lebih yang laku terjual," kata Bahar, penjual kecamata, kepada tribupangkep.com, di Pasar Sentral Pangkep, Selasa (8/3/2016) pagi.

Kecamata Bahar yang laris itu adalah kacamata biasa, riben, bukan kacamata khusus gerhana.

"Saya tahu karena tanya mereka dulu untuk apa beli kacamata dik? mereka bilang mau dipake pi liat gerhana, katanya begitu," ujar Bahar.

Kebanyakan pembeli kacamata Bahar adalah kalangan siswa dan mahasiswa di Pangkep.

"Harga kacamata yang paling banyak dibeli itu Rp 35 ribu yang hitam kacanya, biar tidak silau kata mereka."

Apa sih merek kacamata jualan Bahar yang paling laris itu?

"Merek Roy Bon dan merek Okley dik," katanya.

Dikutip dari kompas.com, memandang ke arah matahari tanpa kacamata khusus baru boleh dilakukan saat Gerhana Matahari total.

Untuk selanjutnya, segeralah memakai kacamata kembali saat peralihan dari Gerhana Matahari total ke sebagian.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djalaluddin mengatakan, sebenarnya yang membahayakan adalah pada saat melihat matahari dengan mata secara langsung.

"Yang harus diwaspadai ketika peralihan dari total ke gerhana sebagian. Pada saat total, pupil mata cenderung membesar karena gelap," kata Thomas.

Ia menambahkan jika terlalu asyik melihat Gerhana Matahari Total dan matahari mulai terlihat saat peralihan dari gerhana total ke gerhana sebagian, hal itu yang akan menyebabkan kerusakan mata.

Pasalnya, pupil mata yang dalam keadaan membesar saat gerhana total bisa rusak ketika cahaya matahari mulai memasuki mata saat peralihan.

"Kalau tidak terlalu lama melihat Gerhana Matahari atau sekilas itu aman-aman saja," jelasnya.

Wisatawan dianjurkan tetap menggunakan kacamata pelindung matahari saat menyaksikan proses gerhana, baik Gerhana Matahari Total maupun Gerhana Matahari sebagian.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved