Saksi Gerhana Matahari 1983, Warga Pangkep: Pagi Gelap Sekali, Takut Semua Orang
Ada yang sulit dilupa Bahar setelah menyaksikan gerhana matahari di Sulsel saat itu.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE- Gerhana matahari total (GMT) tahun 1983 masih membekas di kepala Bahar (42), pedagang kacamata di Pasar Sentral Pangkep, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep.
Besok pagi, Indonesia kembali dilintasi gerhana matahari total (GMT), satu-satunya negara di dunia yang dilintasi GMT.
"Dulu waktu ku SD itu natutup semua orang rumahnya, karena kan dulu itu pagi baru gelap sekali, takut semua orang,” kata Bahar kepada tribunpangkep.com, di kiosnya, Selasa (8/3/2016) pagi.
“Saya dulu pergi sembunyi di balik jendela, baru macelleng (mengintip) di balik jendela itu gerhana, weh gelap sekali," tutur Bahar.
GMT kala itu, lanjut Bahar, tidak berlangsung lama.
"Sekitar 10 menit ji itu gerhana," ujarnya.
Ada yang sulit dilupa Bahar setelah menyaksikan gerhana matahari di Sulsel saat itu.
"Besoknya sudah gerhana kebakaran pasar lama (pasar sentral lama Pangkep), itu yang saya ingat gerhana matahari total di kampungku," tutur pria asal Mattoangin Kecamatan Pangkajene Pangkep itu.
Rencananya, Bahar tidak akan sembunyi lagi menyambut gerhana matahari besok.
“Saya mau salat gerhana matahari di Masjid Agung Pangkep dik,” ujar Bahar sembari tersenyum.
Berdasarkan data astronomis, gerhana matahari total (GMT) dapat disaksikan di 12 provinsi di Indonesia Rabu 9 Maret 2016 pagi.
Di Sulawesi Selatan, khususnya, hanya memungkinkan terlihat gerhana matahari separuh.
Sedangkan di Palu, Sulawesi Tengah, dapat dilihat GMT.
Kacamatanya Laris
Bahar meraup rupiah jelang gerhana matahari separuh di Sulsel.