DBD Mengganas di Sulsel
Kadis Kesehatan Bantah Soal Penderita DBD Meninggal di Maros
"Belum ada yang meninggal karena DBD. Itu yang meninggal di rumah sakit karena ada yang infeksi paru- paru dan satunya lagi infeksi usus," katanya.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kepala Dinas Kesehatan Maros dr Firman Jaya membantah keterangan Direktur RSUD Salewangang Maros dr Sitti Maryam yang menyatakan, sudah ada dua bocah meninggal gegara DBD.
"Belum ada yang meninggal karena DBD. Itu yang meninggal di rumah sakit karena ada yang infeksi paru- paru dan satunya lagi infeksi usus," katanya, Selasa (9/2/2016).
Kedua bocah tersebut yakni Adam (3) warga Desa Damai Tanralili dan Syamsul Arifin (14), warga Dusun Parrang Desa Bajipamai, Kecamatan Cenrana, meninggal karena penyakitnya sudah parah.
"Kemarin itu anak- anak, terlambat dibawa ke Puskesmas oleh orang tuanya. Dia baru bawa saat kondisi anaknya memang sudah parah,"ujarnya.
Sebelumnya, Sitti Maryam saat ditemui tribunmaros.com di ruang kerjanya mengatakan, Selasa (26/1/2016) penderita DBD pada bulan ini sudah ada yang meninggal dua orang.
"Mereka masih anak- anak. Mereka baru dibawa ke rumah sakit saat keadaanya parah," ujarnya.