Inilah Semmang, Penjual Tuak di Sidrap, Punya Tips Sesuai Harga
Racikan sesuai harga. Khasiatnya pun beda.
Penulis: St. Fathin Hamidah | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNSIDRAP.COM,SIDENRENG- Semmang, penjual Tuak manis di Kelurahan Kayoareng Kecamatan Watang Sidenreng, Sidrap, punya tips meracik jualannya itu.
Racikan sesuai harga. Khasiatnya pun beda.
Tuak yang dicampur air dan gula dan Tuak asli alias belum ada campuran.
Harga Tuak manis campurnya: 5000 rupiah.
Sedangkan Tuak manis asli: Rp 10 ribu.
Sepengetahuan Semmang, Tuak manis asli paling diminati.
“Banyak orang cari tua’ manis asli untuk obat tekanan (darah) tinggi,” kata pria asal Desa Wanio Sidenreng ini kepada tribunsidrap.com, Jumat (29/1/2016).
Bukan ayah dua anak ini penghasil sari pohon lontar itu untuk kemudian dijajakan.
“Kubeli ji juga ini tua (saya beli juga Tuaknya),” kata pria paru baya itu dengan logat bugis Sidrap.
Tiap hari, penjual Tuak di poros Palopo-Sidrap ini menjual habis delepan jerigen Tuak manis.
“Arua pulona sebbu (Rp 80 ribu) laku (terjual),” ujarnya berbahasa Bugis.
Sudah bertahun-tahun Semmang keliling berjualan Tuak di Sidrap, mengendarai sepeda motor.
Tuak adalah minuman tradisional hasil fermentasi sari pohon atau buah, sejenis minuman beralkohol.
Ada yang rasa pahit, dikenal Ballo di Kabupaten Jeneponto dan Toraja Sulawesi Selatan.
Ballo pahit biasanya diambil dari sari pohon lontar, memabukkan. (*)