KP-FMK Anggap Pemerintah Sekarang Neo Orde Baru
Aksi kelompok yang tergabung dari berbagai mahasiswa se-Makassar ini dilakukan di Fly Over Jl Urip Sumoharjo, Jumat (15/1/2015).
Penulis: Alfian | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Komite Persiapan Federasi Mahasiswa Kerakyatan (KP-FMK) Makassar menggelar aksi peringatan peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari), Jumat (15/1/2016).
Aksi kelompok yang tergabung dari berbagai mahasiswa se-Makassar ini dilakukan di Fly Over Jl Urip Sumoharjo, Jumat (15/1/2015) sekitar pukul 11.00 wita.
Adapun tuntutan KP-FMK diantaranya yakni menuntut pemerintah mengehentikan segala bentuk pelanggaran HAM terhadap masyarakat sipil.Serta mengusut tuntas pelanggaran HAM dimasa lalu.
Terutama yang dilakukan pemerintahan Orde Baru (Orba) dibawa kekuasaan Soeharto. Peristiwa Malari sendiri terjadi pada tahun 1974 lalu.
Aksi yang dikoordinatori oleh Baso Marewa ini berlangsung damai. Tampak beberapa petugas kepolisian berjaga.
Dalam orasinya ia juga menyampaikan bahwa kondisi saat ini pasca reformasi tak ada perubahan yang berarti.
Malahan mahasiswa Universitas Negeri Makassar ini menganggap Indonesia telah berubah wujud menganut sistem Neo Orde Baru.
"Inilah Indonesia, yang katanya telah maju dengan hasil reformasinya namun nyatanya kita tetap tertindas, rakyat semakin melarat, aset kita dijual ke investor asing, pendidikan semakin mahal, wajar jika saat ini kita sebut dengan sistem Neo Orde Baru", tegasnya saat berorasi.
Peristiwa Malari sendiri terjadi pada tahun 1974 lalu.Saat itu Suharto dengan sistem pemerintahan militeristiknya tengah melakukan pembangunan dengan menggandeng investor dari luar negeri.Hal tersebut menimbulkan polemik, puncaknya yakni kerusuhan Malari.