Tahun 2016
Inilah Naskah Khutbah Jumat Seruan Kemenag Sulsel
Menyerukan kepada seluruh pengurus Masjid di Sulsel untuk membawakan Khutbah tentang Muhasabah.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR -Kantor Kementrian Agama Sulawesi Selatan menyebar isi khutbah Jumat di seluruh Masjid di Sulawesi Selatan, Jumat (8/1/2016). Khutbah ini dikutip langsung melalui laman web Kemenag Sulsel, Jumat (8/1/2016).
Sebelumnya Kepala Kanwil Agama Sulsel Abdul Wahid Tahir mengatakan, menyambut tahun 2016 ini, pihaknya menyerukan kepada seluruh pengurus Masjid di Sulsel untuk membawakan Khutbah tentang Muhasabah.
Wahid menjelaskan Muhasabah adalah pencerahan tentang kebaikan ummat dan upaya evaluasi diri terhadap perilaku manusia mulai dari kebaikan ataupun keburukan dalam semua aspek.
Ceramah tentang Muhasabah hanya diserukan selama Januari untuk mengintropeksi sikap ummat Islam pada tahun 2015.
Dimana dimaksud, jika ibadah di tahun ini harus bisa lebih baik dari sebelumnya.
Berikut isi khutbahnya:
Assalamu alaikum Wr. Wb.
MUHASABAH TAHUN BARU “Membangun Optimisme Umat Menuju Masyarakat
Yang Sejahtera, Maju, dan Damai”
Pertama – tama marilah kita bersama memanjatkan ungkapan rasa puji dan syukur kepada Tuhan YME karena atas ijin dan kekuatannya jualah sampai detik ini kita senantiasa masih mendapatkan rahmat, kesehatan, umur panjang untuk tetap komitmen hidup bersama
sebagai bangsa yang bersatu.
Suatu hal yang patut dibanggakan sekaligus disyukuri oleh segala komponen bangsa bahwa seluruh masyarakat kita yang terbangun diatas pondasi agama dan semangat telah berhasil selama ini kita rajut dan pertahankan.
Tidak terasa waktu bergulir kita telah meninggalkan tahun 2015 dan memasuki tahun baru 2016 dalam perspektif keagamaan yang sejati,
momentum pergantian waktu, baik hari, pekan, maupun tahun tentu penting dimanfaatkan sebagai moment introspeksi diri, bukan dengan melakukan hal – hal yang berifat hura – hura, apalagi melakukan kemaksiatan atau perbuatan mungkar yang dilarang agama.
Ketika pergantian tahun baru ini kita jaadikan sebagai moment introspeksi baik dalam kaitan diri kita sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, tentu akan kita rasakan bahwa masih banyak yang harus kita lakukan untuk persoalan yang sedang dan akan kita hadapi.
Kepribadian kita sebagai bangsa sering kali diperhadapkan dengan berbagai godaan yang membawa kita kearah kemungkinan berbuat mungkar, ingkar, dan, menyimpang terhadap norma kehidupan sosial yang seharusnya kita tegakkan bersama secara benar.
Sementara di lain pihak sebagai bagian dari komponen utama bangsa kitapun belum dapat berbuat banyak untuk mengatasi serta mengurangi persoalan sosial yang dianamis dan kian kompleks.
Para hadirin sidang jamaah yang mulia.