ISIS Jual Minyak, Tapi Siapa yang Beli?
Apakah mereka menawarkan, atau mereka memaksa pihak tertentu untuk bekerjasama?
TRIBUN-TIMUR.COM -Berkat perdagangan minyak ilegal, jutaan dolar diperkirakan masuk ke kas organisasi teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) setiap harinya. Sejumlah pihak memperkirakan antara 1 juta hinbgga 1,5 juta dollar perhari.
Pendiri dan direktur Crystol Energi, London, Carole Nakhle dalam tulisannya di situs Aljazeera mengungkapkan analisanya terkait bisnis ‘haram’ milisi ISIS di Suriah.
Carole mempertanyakan jika produksi ladang minyak yang dikuasai ISIS di Suriah mencapai 30.000 sampai 40.000 barel, kepada siapa mereka menjualnya?
“Tak ada yang tahu bagaimana transaksi itu berlangsung. Apakah mereka menawarkan, atau mereka memaksa pihak tertentu untuk bekerjasama, jika tidak mereka akan menembaknya? Dengan tidak adanya aturan hukum modern, segala sesuatu mungkin terjadi,” tulis Carole.
Carole melanjutkan perdagangan minyak, terlepas dari nilainya yang cukup spesifik, mendukung kelangsungan hidup ISIS. Minyak memberikan dukungan keuangan terus menerus kepada ISIS untuk merekrut anggota baru, membeli senjata, meraih dukungan, dan mempertahankan kampanye propaganda. Hingga kebutuhan strategis ISIS terkait listrik, mobilitas, dan energi.