Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ISIS Jual Minyak, Tapi Siapa yang Beli?

Apakah mereka menawarkan, atau mereka memaksa pihak tertentu untuk bekerjasama?

Editor: Ilham Arsyam
SABC.CO.ZA
Perancis meluncurkan serangan ke Suriah guna menghancurkan markas ISIS, September 2015. 

TRIBUN-TIMUR.COM -Berkat perdagangan minyak ilegal, jutaan dolar diperkirakan masuk ke kas organisasi teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) setiap harinya. Sejumlah pihak memperkirakan antara 1 juta hinbgga 1,5 juta dollar perhari.

Pendiri dan direktur Crystol Energi, London, Carole Nakhle dalam tulisannya di situs Aljazeera mengungkapkan analisanya terkait bisnis ‘haram’ milisi ISIS di Suriah.

Carole mempertanyakan jika produksi ladang minyak yang dikuasai ISIS di Suriah mencapai 30.000 sampai 40.000 barel, kepada siapa mereka menjualnya?

“Tak ada yang tahu bagaimana transaksi itu berlangsung. Apakah mereka menawarkan, atau mereka memaksa pihak tertentu untuk bekerjasama, jika tidak mereka akan menembaknya? Dengan tidak adanya aturan hukum modern, segala sesuatu mungkin terjadi,” tulis Carole.

Carole melanjutkan perdagangan minyak, terlepas dari nilainya yang cukup spesifik, mendukung kelangsungan hidup ISIS. Minyak memberikan dukungan keuangan terus menerus kepada ISIS untuk merekrut anggota baru, membeli senjata, meraih dukungan, dan mempertahankan kampanye propaganda. Hingga kebutuhan strategis ISIS terkait listrik, mobilitas, dan energi.

Mulai dari
Web
Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved