Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekaman ‘Papa Minta Saham’, MS: Assalaamualaikum Pak, SN Jawab ‘Widiiiihh’

SN dan MR tak menjawab salam tersebut dengan ucapan ‘Waalaikummussalam’

Penulis: Ilham Arsyam | Editor: Ilham Arsyam

Transkrip Basa Basi

Inilah transkrip pembicaraan basa basi transkrip ketiganya sebelum masuk ke pembicaraan ‘inti’ saham freeport:

MS: Assalaamualaikum Pak
SN dan MR: Widiiiihh
SN: Gak keluar Pak
MS: Enggak Pak, ada tahllilan.
SN: Gak ke Solo?
MR: Besok?
MS: Ke Solo kan lusa
SN: Kan acaranya 11, Kamis ya
MR: Bukan 12, kata Lucas. Pak Luhut pesen musti ketemu dia.
SN: Yang bayar duluan
MR: Gua duluan ya.
MS: Wah ramai
MR: Loe mau ngikut pesawat gua gak.
SN: Pak Luhutnya kan
MR: Gua sebentar, gua salaman, gua ketemu Pak Luhut gua kabur ke airport. Habis mau ngapain lagi lama-lama, yang penting buat kita nongol, salaman, ketemu Pak luhut udah.
MS: Airport sama kota kan deket.
MR: Iya
MS: Cuma macetnya Solo itu.
MR: Kalau gak naik itu, bisa jam 3 hari hari. Kalau mau. Tapi kira-kira kan bapak kira-kira sudah dapat Garuda kan. Freeport nyupport? (untuk pernikahan anak Jokowi)
MS: Nggak ada. Nggak ada kita
MR: Maklumlah presidennya, sudah banyak. (ketawa)
MS: Tidak mungkin juga terbatas kali. Bikinnya kan di Solo. Kalau seperti Pak SBY dulu bikinnya di istana kan besar-besaran. Kapasitasnya juga besar.
MR: Ini cuma 2000, 3000.
MS: Itu yang diundang. Belum keluarga. Kapasitas terbatas.
SN: Saya ditanyain wartawan di kita, Pak itu kan dibatasi oleh Menteri PAN hanya 400. Presiden sudah 2000-3000. Ya nggak ada masalah, namanya masyarakat pengin ketemu presiden.
MS: Menteri PAN kan kadang masih ecek-ecek. Dia pikir, entar gua ngawinin gua sudah pensiun. Ya kan, anaknya Menteri PAN kan masih kecil-kecil. Bayangin aja 400.
MR: Suka-suka dia Pak
MS: Susah Pak, budaya orang Indonesia kan ndak bisa begitu Pak. Bagi orang barat 400 sudah besar banget
MR: Pak Syaf waktu ngawinin anaknya, banyak, pokoknya gua gak peduli. Pesta gua yang bikin.
SN: Syaf siapa?
MR: Syafruddin.
SN: Ooo
MR: Banyak yang datang.
MS: Mana mungkin itu pak.
MR: Tapi jangan saya katanya gitu. Ada aja alasannya.
MS: Susah pak budaya kita budaya kekeluargaan
SN: Nanti saya Desember. Eh membengkak
MR: 9000 lebih. Yang bikin acarnya caranya gitu. Jadi caranya undangan yang kanan untuk besan saja, yang kiri kita. Jadi bukan saya yang undang tapi besan saya.

Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved