Aswar Hasan: Di Indonesia, Komunis Lebih Ditakuti daripada Koruptor
Disampaikan saat dialog publik yang digelar Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulawesi Selatan
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terkait Pemberantasan Korupsi, Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Sulawesi Selatan (Sulsel) Aswar Hasan menilai, Komunis di Indonesia lebih dimusuhi dari pada koruptor.
Hal tersebut diungkapkannya saat dialog publik yang digelar Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulawesi Selatan di warkop Cappo, Jl Sultan Alauddin, kota Makassar, Senin (30/11/2015).
"Di Indonesia, komunis lebih dimusuhi dari pada koruptor, padahal dampak yang dilakukan koruptor akibatnya sangat besar," katanya.
Dialog publik yang diselenggarakan DPW PPI Sulsel ini terkait dengan penanganan tindak pidana korupsi dengan penguatan lembaga hukum.
Aswar, akademisi Universiyas Hasanuddin (Unhas) ini kemudian mencontohkan, koruptor seperti seorang pencuri yang dikejar massa dan diteriaki pencuri, maka si pencuri itu akan semakin kencang larinya.
"Dan jika koruptor itu diteriaki komunis, mungkin ia akan mengaku kalau ia hanya pencuri. Inilah bukti bahwa pemberantasan korupsi belum sampai pada akarnya," jelasnya.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel Ibnu Supriadi, staf LBH Makassar Muhajir, ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Sulsel Aswar Hasan, dan Reskrim Tipikor Polrestabes Makassar. (*)