Serangan Berdarah di Paris
Warga Makassar di Paris Kabarkan Kondisinya Usai Teror Berdarah
Sedikitnya 153 orang tewas dalam penembakan dan pengeboman di Paris dan Saint-Denis, tempat Stadion Stade de France berada.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang warga asal Makassar, Sulawesi Selatan yang bermukim di Kota Paris, Perancis, Anny Rahimah Arman mengabarkan, dirinya dan keluarganya saat ini dalam kondisi baik usai teror berdarah di kota itu, Jumat (13/11/2015) malam atau Sabtu (14/11/2015).
[Anny Rahimah Arman mengabarkan kondisi dirinya melalui akunnya pada Facebook. FACEBOOK.COM/ANNY RAHIMAH ARMAN]
Sejak berita teror berdarah muncul di media nasional Indonesia dan media internasional, sejumlah sahabat dan kerabat Anny menanyakan kabar melalui Facebook.
Setelah Anny mengabarkan kondisinya pada pukul 11.54 Wita, ucapan syukur pun mengalir dari facebookers.
Anny sudah sekitar dua tahun bermukim di Kota Mode bersama suaminya yang berkewarganegaraan Perancis.
Dia memiliki anak yang lahir di negara itu.
Sebelumnya diberitakan, serangan di Paris, Perancis, pada Jumat (13/11/2015) terjadi secara serempak di sejumlah tempat.
Serangan tersebut berupa penembakan dan bom bunuh diri. Pejabat Perancis menyatakan, sedikitnya 153 orang tewas dalam penembakan dan pengeboman di Paris dan Saint-Denis, tempat Stadion Stade de France berada.
Sebanyak 112 orang di antaranya terbunuh di ruang konser Bataclan, menurut Kementerian Dalam Negeri Perancis.
Stasiun TV jaringan CNN, BFMTV, melaporkan, unit SWAT menyerbu ruang konser Bataclan. Menurut kepolisian setempat, dua penyerang dibunuh.
"Polisi juga membebaskan sedikitnya 100 sandera di dalam ruang konser," kata produser CNN. Beberapa di antaranya tampak terluka.
Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan kepada wartawan, "Para teroris yang melakukan kekejaman ini akan menghadapi Perancis yang nekat dan bersatu."
Menurut Hollande, dalam menghadapi teror ini, semua warga Perancis harus mengetahui cara mempertahankan diri, memobilisasi kekuatan, dan mengatasi teroris.(*)