Serangan Berdarah di Paris
10-an Keluarga WNI Asal Makassar di Paris Aman dari Tragedi Berdarah
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris meminta para WNI agar tak keluar rumah.
Penulis: Edi Sumardi | Editor: Edi Sumardi
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang WNI asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang bermukim di Kota Paris, Perancis, Anny Rahimah Arman mengabarkan dirinya selamat dari tragedi serangan berdarah, Jumat (13/11/2015) waktu setempat atau Sabtu (14/11/2015) waktu Indonesia.
Demikian pula sekitar 10 keluarga lainnya asal Makassar.
“Kami tak ada di lokasi kejadian saat peristiwa itu terjadi. Rumah kami rata-rata berjarak lima hingga 10 kilometer dari lokasi kejadian,” kata Anny Rahimah saat dihubungi Tribun-timur.com dari Makassar, Sabtu hari ini.
Dikutip dari Sydney Morning Herald, serangan berdarah berupa penembakan dan pengeboman Paris terjadi di empat tempat berbeda.
Keempatnya adalah di gedung teater Le Bataclan, stadion Stade de France, pusat perbelanjaan Les Halles, dan sejumlah jalanan Paris.
Serangan itu menewaskan setidaknya 153 orang dan sejumlah orang disandera.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris meminta para WNI agar tak keluar rumah.
“Kami juga tidak bisa (bepergian) ke mana-mana karena semua operasional angkutan umum ditutup,” kata Anny Rahimah yang telah bermukim di Paris sekitar dua tahun terakhir.(*)