RIP dr Dionisius Giri Samudra
Dokter Muda Ini Meninggal Dunia Karena Sakit Saat Tugas dan Tak Punya Biaya Evakuasi
Sebelumnya, dokter muda Dhanny di Jayapura, Papua juga meninggal dunia karena sakit.
"Beliau menderita malaria berulang dan terlambat dievakuasi dari Puskesmas tempat dinasnya beberapa hari karena kendala cuaca sehingga kondisi semakin memburuk saat sampai RS Abepura Jayapura dan saat beliau akan dievakuasi ke Makasar nyawanya tidak tertolong." Demikian ditulis dokter Ari F Syam, Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, melalui Kompasiana.com.
Kabar meninggalnya Dhanny beredar luas di kalangan dokter melalui Facebook. Mereka merasa kehilangan alumnus FK Unhas angkatan 2006 ini.
Merasa Terhormat Mengabdi
Dhanny mulai mengabdi di Bumi Cenderawasih, September 2013 atau 20 bulan lalu, pada usia 25 tahun. Dua tahun setelah disumpah menjadi dokter.
Mantan pegiat Tim Bantuan Medis Calcaneus FK Unhas dan Persekutuan Mahasiswa Kristen ini memilih pedalaman Papua karena merasa terpanggil untuk melayani masyarakat yang sulit mengakses layanan kesehatan.
Juga untuk membuktikan sumpahnya dalam mengadi untuk masyarakat.
“Adalah kegembiraan dan kehormatan bagi saya bila dapat membantu dan melayani masyarakat di daerah terpencil,” katanya semasa hidup sebagaimana ditulis Irfan, pegawai Dinas Kesehatan Luwu Timur, Sulawesi Selatan, melalui Facebook, Kamis (14/5/2015).
Menurut sejumlah dokter melalui Facebook, termasuk dokter Bambang Budiono, Chief Heart and Vascular Center, Awal Bros Hospital, Makassar, Sulawesi Selatan, semangat untuk ikhlas mengabdi yang dimiliki dokter Dhanny harus ditiru sebayanya.
Anak muda sekarang cenderung memilih pada zona nyaman. Bandingkan dengan almarhum Dhanny memilih zona tidak nyaman.
"Keputusannya berangkat ke pelosok Papua bagi sebagian orang adalah pengorbanan. Mengorbankan waktu bersama teman-teman mudanya. Umurnya 25 tahun waktu itu. Usia yang menggelora. Melewatkan waktu berkumpul dan bercengkrama di café setelah menonton film dibioskop. Atau karaoke bersama di rumah bernyanyi setelah lelah bermain futsal bersama kawan-kawan. Tapi tidak bagi Dhanny. Kegembiraannya adalah mengabdi, kehormatannya adalah melayani (…and i still remember u told me bout how happy n honored you are to serve people in remote area…_ini yang ditulis oleh sahabatnya Dwie Jusuf _)," tulis Irfan.
Rencana Menikah
Pada tahun 2014 lalu, sebagaimana ditulis Irfan melalui Facebook, Dhanny pernah menyampaikan rencanya menikah.
Setahun kemudian, rencananya pun akhirnya batal. Tuhan lebih dulu memanggilnya.
“Selamat jalan, kawan… Kami tak menunggu undangan pernikahan itu lagi… Tuhan memanggilmu…Berbahagialah di sana….Tuhan telah menyediakan pelaminan. Tunggulah dia di alam sana.” Demikian ditulis lagi Irfan.