Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Putra Administrator Inggris: Kok Tuhan Bisa Mati?

putra administrator kolonial kerajaan Inggris, Gavin Green, Anthony Vatswaf Galvin Green,

Penulis: Ilham Mangenre | Editor: Ilham Mangenre
net
Anthony Vatswaf Galvin Green 

Abdur Rahim merupakan presenter di Peace TV. Ia terlibat dalam kegiatan pendidikan dan media pada stasiun TV itu. Ia pun menjadi Ketua iERA (the Islamic Education & Research Academy).

Rahim aktif memberikan ceramah di luar negeri, termasuk pada konferensi perdamaian yang diadakan di Mumbai.

Ia juga aktif di London Central Mosque and Islamic Cultural Centre. Sebagaimana Dr Zakir Naik, Dr Bilal Philips, Khalid Yasin, dan Yvonne Ridley, Rahim juga memberikan banyak kuliah tentang Islam di seluruh dunia dan juga berdakwah di Hyde Park yang terkenal di London.

Ia memiliki sepuluh anak dari dua istri. Rahim pernah ditanya dalam wawancara, apakah hukum Inggris melarang bigami.

Ia menjawab: “Benar. Namun beberapa orang Inggris melakukan bigamis. Tetapi mereka yang mempraktikan bigami dapat menjalankan pernikahannya sebagaimana ketentuan hukum perkawinan (Islam). Anak-anak yang lahir sah, istri (kedua) pun berhak mendapat mewarisi harta.”

Pada tahun Rahim dilarang ikut dalam penerbangan yang singgah di Brisbane karena ia terdaftar dalam “aktivis yang masuk dalam daftar cegah” oleh pemerintah Australia.

Ini karena ia pernah berceramah yang isinya dianggap ekstrim bagi dunia Barat, yakni “Muslim dan Barat tidak bisa hidup damai bersama-sama dan bahwa kematian saat berperang jihad adalah salah satu cara paling pasti untuk masuk surga dan disenangi Allah.”

Kalangan Muslim Australia berpendapat, Pemerintah sudah terlalu jauh dengan menghentikan seorang pria yang sekarang telah berlaku moderat.

Pada satu wawancara radio berikutnya di Australia, Rahim menyatakan bahwa ia sudah lama meninggalkan pandangan ekstremis apa pun, dan menambahkan bahwa ia secara konsisten mengutuk aksi teroris.

Ayahnya pun Ikut

Seperti dilansiri Right Islam, Abdur Rahim Green yang dikenal sebagai pengkhotbah di Inggris, setelah masuk Islam lebih dari 20 tahun silam tidak menyangka ayahnya, Gavin Green, ikut bersamanya dalam barisan Islam.

Ayahnya memeluk Islam hanya sepuluh hari sebelum ia meninggal dunia.

Gavin Green mantan Direktur Barclays Bank di Kairo, Mesir.

Abdur Rahim Green senantiasa teringat sabda Nabi SAW: “Semoga wajahnya digosok dengan debu (dipermalukan), jika seseorang yang salah satu orang tuanya mencapai usia tua, dan dia tidak masuk Surga karena tidak melayani mereka (orang tuanya).”

Juga hadist, seorang pria datang kepada Nabi untuk berantusias bergabung dengan perang, orang itu berkata kepada Nabi: “Saya meninggalkan ibu saya menangis. Dan Nabi berkata kepadanya: “Kembalilah dan jangan tinggalkan dia, sampai Anda meninggalkan dia dengan tertawa.”

Abdul Rahim menceritakan: Itulah mengapa saya memutuskan untuk menghabiskan beberapa waktu dengan ibu saya setelah kematian ayah saya.

Allah SWT mengatakan kepada kita untuk menyampaikan pesan (agama), tetapi tidak boleh memaksa siapa pun untuk masuk Islam.

Tugas kita hanya menyampaikan pesan, menjelaskan kepada orang lain dengan cara terbaik yang kita bisa, dengan bimbingan melalui Tangan Allah yang Maha Kuasa.

Saya ingin bercerita tentang kematian ayah saya, yang bagi saya luar biasa, yakni hanya sepuluh hari sebelum ia meninggal ia mendapat hidayah untuk mengucapkan Syahadat.

Saya tidak pernah berpikir bahwa ayah saya akan mengucapkan Syahadat. Ayah saya seorang yang luar biasa, berkepribadian luar biasa, dan tidak ada yang bisa menggambarkan dia sebagai orang buruk.

Selama 23 tahun, sejak saya menjadi seorang Muslim, saya telah mengundang ayah saya ke Islam. Dan saya memutuskan untuk memberikan contoh terbaik saya, bagaimana Islam seharusnya, bagaimana Islam harus hidup, bagaimana Islam mengajarkan saya untuk menghormati dia sebagai orang tua. 

Demikianlah kisah Abdur Rahim Green, 23 tahun mencari Tuhan, Allah subhana wa taala. Semoga bermanfaat.(Right Islam/globalmuslim.web.id/islampos/hidayatullah)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved