Kalau Istri Anda Cerewet dan Suka Marah-marah, Ini Tips Umar bin Khattab
ditulis Syaikh Nabil bin Muhammad Mahmud dalam Al Mafatih adz Dzahabiyah li Ihtiwa’ al Musykilah az Zaujiyah
Sering kita tidak sadar, berdasarkan penelitian, perempuan itu umumnya bicara 20.000 kata dalam sehari. Sedangkan laki-laki cukup 7.000 kata.
Perbedaan inilah yang membuat mengapa mayoritas wanita lebih banyak bicara daripada laki-laki.
Bahkan pada banyak kasus –termasuk kisah yang dituturkan oleh Syaikh Nabil bin Muhammad Mahmud, itu, banyak wanita dianggap cerewet.
Setelah memahami perbedaan laki-laki dan perempuan ini, selanjutnya seorang suami perlu melihat kembali kebaikan-kebaikan istrinya.
Suami perlu mengingat kembali sejauh mana perannya dan bagaimana ia mengerjakan setiap kewajibannya.
Jika ‘cerewet’-nya istri tak sebanding dengan kebaikan-kebaikannya yang melimpah, suami perlu bersabar.
Biarkan saja, dengarkan, jangan didebat dan jangan dibantah. Jika perlu suami meminta maaf kalau selama ini ada salah.
Kalaupun keluar kata-kata pedas, suami perlu menyadari bahwa aktifitas istri sangat banyak. Mungkin ia lelah.
Kata-kata yang pedas itu bukan lahir dari pengkhayatan mendalam, tetapi lebih sering karena efek lelah atau ekspresi kekesalan.
Tentu ini tak berarti membiarkan istri jika ia melampaui batas. Misalnya sudah sampai taraf menghina suami atau tidak hormat pada suami.
Suami perlu mengingatkan dan membimbingnya. Namun, jangan langsung dilakukan di saat itu.
Tunggulah hingga datang waktu yang tepat, dalam kondisi santai. Dalam suasana yang kembali cair dan penuh cinta. (Muchlisin BK/Webmuslimah.com)