Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iduladha 1436 H

Selamat Perbanyak Ibadah, Ini Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Versi pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, hari ini adalah hari kedua 2 Dzulhijjah 1436 Hijriyah atau Rabu (16/9/2015).

Editor: Ilham Mangenre
tribun timur/muhammad abdiwan
Sejumlah umat muslim membaca kitab suci Alquran di Masjid Al Markaz Makassar, Jumat (19/6). Selama bulan Ramadhan, umat muslim memanfaatkan waktu berpuasa dengan memperbanyak ibadah, seperti salat dan bertadarus (membaca Al Quran). 

Takbir muqoyyad bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat Shubuh pada hari ‘Arofah (9 Dzulhijah) hingga waktu ‘Ashar pada hari tasyriq yang terakhir. Adapun bagi orang yang berhaji dimulai dari shalat Zhuhur hari Nahr (10 Dzulhijah) hingga hari tasyriq yang terakhir.

Cara bertakbir adalah dengan ucapan: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.

Ketiga: Menunaikan Haji dan Umrah

Yang paling afdhol ditunaikan di sepuluh hari pertama Dzulhijah adalah menunaikan haji ke Baitullah.

Keempat: Memperbanyak Amalan Saleh

Sebagaimana keutamaan hadits Ibnu ‘Abbas yang kami sebutkan di awal tulisan, dari situ menunjukkan dianjurkannya memperbanyak amalan sunnah seperti shalat, sedekah, membaca Al Qur’an, dan beramar ma’ruf nahi mungkar.

Kelima: Berqurban

Di hari Nahr (10 Dzulhijah) dan hari tasyriq disunnahkan untuk berqurban sebagaimana ini adalah ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Keenam: Bertaubat

Termasuk yang ditekankan pula di awal Dzulhijah adalah bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat serta meninggalkan tindak zalim terhadap sesama.

Intinya, keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijah berlaku untuk amalan apa saja, tidak terbatas pada amalan tertentu, sehingga amalan tersebut bisa shalat, sedekah, membaca Al Qur’an, dan amalan sholih lainnya.

Sudah seharusnya setiap muslim menyibukkan diri di hari tersebut (sepuluh hari pertama Dzulhijah) dengan melakukan ketaatan pada Allah, dengan melakukan amalan wajib, dan menjauhi larangan Allah.

Tulisan di atas dirangkum dari berbagai sumber hadis oleh Pimpinan Pesantren Darush Shalihin Yogyakarta, Muh Abduh Tuasikal Lc. (rumaysho)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved