Ini 3 Alternatif Program Punya Anak, Selain Metode Bayi Tabung
Sperma calon ayah dikumpulkan, dicuci untuk menyeleksi yang terbaik. Sperma dan sel telur disatukan agar terjadi pembuahan.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Buat suami-istri yang tidak bisa memiliki bayi sebagaimana biasanya (konvensional), jangan hanya kepikiran program fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung. Masih ada beberapa program alternatif lainnya bisa Anda tempuh.
Seperti dilansir meetdoctor, berikut ini, tiga alternatif selain program IVF atau metode teknologi bantuan reproduksi yang tersedia saat ini (Assisted Reproductive Technology/ART).
GIFT: Gamete intrafallopian transfer
Gamete intrafallopian transfer (GIFT) punya banyak kesamaan dengan IVF, dengan hanya satu perbedaan.
Baik IVF maupun GIFT harus melalui tahapan; calon ibu melakukan terapi kesuburan untuk merangsang produksi lebih dari satu sel telur (multiple), kemudian sel telur dikeluarkan dari tubuh calon ibu.
Sperma calon ayah dikumpulkan, dicuci untuk menyeleksi yang terbaik. Sperma dan sel telur disatukan agar terjadi pembuahan.
Nah, di sinilah letak perbedaannya. Di IVF penyatuan untuk pembuahan dilakukan di laboratorium dengan media cawan petri.
Sementara di GIFT, sel telur dan sperma dimasukkan ke sebuah kateter lalu dengan teknik laparaskopi dimasukkan ke tuba falopi. Di tuba falopi inilah diharapkan terjadi pembuahan.
Beberapa pasangan memilih teknik ini karena alasan keagamaan yang mewajibkan pembuahan hanya terjadi di "lingkungan naturalnya". Untuk menjalani prosedur ini, sang wanita harus memiliki tuba falopi.
Satu kelemahan GIFT adalah bahwa tidak ada jaminan bahwa pembuahan akan berlangsung dan tidak ada cara untuk menentukan penyebab spesifik, yang mungkin menyulitkan pilihan terapi di masa mendatang (jika dibutuhkan terapi lanjutan).
ZIFT dan TET: Zygote intrafallopian transfer dan tubal embryo transfer
Pada zygote intrafallopian transfer (ZIFT) dan tubal embryo transfer (TET), proses awalnya sama dengan GIFT.
Perbedaannya, dalam ZIFT dan TET, transfer sel telur dan sperma via laparoskopi ke dalam tuba falopi dilakukan setelah pembuahan dilakukan di laboratorium.
Dalam ZIFT, telur diambil dan dibuahi pada satu hari yang sama.
Lalu di hari berikutnya embrio ditransfer; TET membiarkan embrio berkembang selama beberapa hari sebelum dipindahkan ke saluran tuba.