Masih Maukah Begadang dan Tidur Sebelum Isya? Baca Ayat ini
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum salat isya dan berbincang-bincang setelahnya
Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu:
أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا. متفقٌ عليه
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum salat isya dan berbincang-bincang setelahnya.”
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يكره النوم قبل صلاة العشاء والحديث بعدها وإذا أطال الإنسان السهر فإنه لا يعطي بدنه حظه من النوم، ولا يقوم لصلاة الصبح، إلا وهو كسلان تعبان، ثم ينام في أول نهاره عن مصالحة الدينية والدنيوية، والنوم الطويل في أول النهار يؤدي إلى فوات مصالح كثيرة
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan berbincang-bincang (tidak bermanfaat) setelahnya. Jika seseorang begadang semalaman dan tidak memberikan hak tidur kepada badannya, bahkan tidak shalat subuh kecuali bangn dengan tubuh yang lelah dan malas, kemudian tidur di awal hari, maka ia telah kehilangan mashlahat yang banyak.”
Begadang dalam padangan medis
Begadang jika menjadi kebiasaan terus menerus akan berbahaya bagi tubuh, karena memang tidur malam adalah waktu istirahat dan waktu tubuh untuk berkembang dan melakukan berbagai perbaikan.
Karenanya jangan sampai sering begadang tanpa kebutuhan atau kepentingan yang jelas.
Begadang banyak menyebabkan beberapa masalah, misalnya kurangnya konsentrasi, otak menjadi lelah, pandangan mata menjadi kabur, kulit menjadi tidak sehat dan tidak elastis sampai permasalahan pembuluh darah dan jantung.
Tidurlah dengan cukup, bagi orang dewasa 4-8 jam waktu tidur malam.
Perlu diingat, yang penting adalah kualitas tidur bukan kuantitasnya.
Tidur sebentar tetapi lelap dan berkualitas lebih baik. Jangan lupa tidur siang dan istirahat siang yang merupakan Sunnah berpahala jika dilakukan.
Terlebih semalaman begadang, maka diusahakan agar tidur siang.(muslimahcorner.com)