Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kolom Hati Dr Muammar Bakry Lc

Khasy'yah; Energi Takut

Berbeda dengan Khasy'yah, orang takut karena didasari pada kecintaan dan kagungan serta kekuasaan Allah swt.

Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto Khasy'yah; Energi Takut
dok tribun-Timur/fb
Dr H Muammar Bakry Lc, MA, dosen Fakultas Syariah UIN Alauddin Makassar

KHASY'YAH artinya takut. Takut yang dimaksud adalah takut kepada Allah. Sikap orang sangat berbeda jika ia takut kepada Allah dibanding takut kepada selain Allah seperti takut kepada manusia, binatang, atau makhluk halus.

Orang yang takut kepada makhluk seperti manusia karena mungkin sebagai atasannya, berpeluang melakukan kejahatan jika tidak dalam pengawasan yang bersangkutan.

Orang yang takut kepada Allah akan memiliki kesadaran batin sehingga tidak akan pernah melakukan dosa dan kejahatan.
Ia meyakini Allah maha kuasa dalam meilhat dan memantau hambaNya dan tidak luput dan lalai sedikitpun.

Kata 'takut' dalam bahasa Arab selain diartikan khasy'yah juga diartikan khauf. Khauf juga bermakna takut, tapi ketakutannya didasari pada ancaman.

Berbeda dengan Khasy'yah, orang takut karena didasari pada kecintaan dan kagungan serta kekuasaan Allah swt.
Kata khasy'yah juga bisa diartikan khawatir atau cemas.

Berkenaan dengan makna tersebut jika dibawa dalam konteks ini, maka orang yang takut adalah orang yang cemas dan khawatir jikalau amal baiknya ditolak dan dosa-dosanya belum terampuni.

Aisyah ra istri Rasulullah pernah berkata, suatu malam saya mendapati Rasulullah bukan di tempat tidur lalu aku memegang kakinya, ternyata beliau sujud.

Dalam sujudnya beliau berkata: Audzu bi ridhoka min skhathika, wa bimuafatika min 'uqubatika, wa udzu bika minka la uhshy tsanaan 'alayka, Anta kama atsnayta 'ala nafsika"

Artinya; (saya berlindung dengan ridhoMu dari murkaMu, dan maaf-Mu dari siksaanMu, dan saya berlindung kepadaMu dari Kamu yang aku tak mampu menghitung pujian kepadaMu). Rasul yang dijamin tidak punya dosa, tapi berdoa seperti itu, bagaimana dengan kita?

Para sahabat mentradisikan berdoa sebelum meninggalkan majlisnya, mereka berkata "Allohumma aqsim ly min khasyatika ma tahulu bihi baynana wa bayna ma'ashika".

Artinya ya Allah berikanlah rasa takut kepadaMu yang dapat menghindarkan antara diri kami dengan berdosa kepadaMu.
Implikasi dari rasa khasy'yah itu tidak lain adalah memberi energi pada batin manusia agar lahir penyadaran hamba dalam melakukan yang terbaik sesuai yang dinginkan Tuhan.

Dari khasy'yah muncul keikhlasan beramal, tekun dan ulet dalam bekerja. Khasy'yah yang dilakukan manusia dalam kesendiriannya lalu sempat menetaskan air mata mengingat kebesaran Allah, dijamin akan dinaungi pada hari kiamat.

Puasa selama Ramadan seperti madrasah yang membina mental manusia untuk memiliki rasa khasy'yah kepada Allah swt semata untuk menjadi bekal hidupnya dalam melakukan yang terbaik. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Rusuh

 

Rusuh

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved