Mau Bayi Tabung? Ternyata Ini Risikonya
IVF merupakan prosedur penyatuan sperma dan sel telur di luar rahim dan pemasukan kembali embrio ke dalam rahim untuk kemudian kehamilan pun terjadi s
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Kehamilan melalui bayi tabung, berminat? ternyata ini bukan perkara mudah. Seperti halnya prosedur medis lainnya, bayi tabung menyimpan risiko bagi yang menjalaninya. Sudah tahu risikonya?
Seperti dilansir meetdoctor.com, ada sembilan risiko bayi tabung yang dikenal dengan istilah IVF (in vitro fertilization), tersebut.
IVF merupakan prosedur penyatuan sperma dan sel telur di luar rahim dan pemasukan kembali embrio ke dalam rahim untuk kemudian kehamilan pun terjadi seperti biasanya.
Berikut beberapa risiko dari prosedur bayi tabung dan berbagai siklus yang harus dilalui oleh para calon orang tua:
1. Risiko kehamilan multiple
Pada prosedur IVF, umumnya akan dilakukan implantasi lebih dari 1 embrio pada rahim.
Kehamilan dengan janin lebih dari satu (atau multiple) akan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan terjadinya berat bayi lahir rendah dibandingkan pada kehamilan normal.
2. Risiko persalinan prematur
Beberapa studi yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan, adanya kecenderungan persalinan prematur atau kelahiran dengan berat badan lahir rendah pada kehamilan melalui prosedur IVF.
3. Risiko sindroma hiperstimulasi ovarium
Injeksi berbagai obat penyubur, seperti human chorionic gonadotropin atau hCG yang berfungsi sebagai penginduksi ovulasi, dapat menyebabkan timbulnya sindroma hiperstimulasi ovarium.
Pada kondisi tersebut, dapat terjadi pembengkakan ovarium dan terasa nyeri.
Gejala lainnya yang mungkin menyertai antara lain nyeri ringan pada perut, terasa bergas, timbul rasa mual, muntah serta diare.
Jika terjadi selama kehamilan, maka sindrom ini dapat berlangsung hingga beberapa minggu.
4. Keguguran